Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing cenderung melepas saham bank jumbo BBCA, BBRI, BMRI sehingga menekan laju IHSG pada perdagangan pekan lalu. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada pekan lalu, 20-22 Mei 2024 ditutup melemah 1,30% menjadi 7.222,38 dari pekan sebelumnya 7.317,238.

Kapitalisasi pasar saham juga terkoreksi 0,45% menjadi Rp12,363 triliun dari Rp12,420 triliun pada pekan sebelumnya.

Analis Ekuitas Indo Premier Sekuritas (IPOT) Aliran dana asing yang masuk ke IHSG pada pekan ini akan banyak dipengaruhi oleh aksi beli/jual investor asing di IHSG. Jika dilihat sepekan terakhir, asing mengalami outflow Rp 254 miliar di pasar umum IHSG. Padahal, dalam sebulan, jumlah dana asing yang mengalir ke IHSG jauh lebih besar, yakni Rp 13,2 triliun.

“Jumlah investor asing yang keluar di IHSG secara konsisten setiap minggunya jarang terjadi dan merupakan anomali. Besarnya arus keluar asing di IHSG diikuti dengan koreksi pasar yang dalam,” jelasnya. dalam publikasi penelitian.

Dimas mengatakan masuknya dana asing keluar dari IHSG juga bukan tanpa alasan. Jika kita melihat kinerja IHSG secara year-to-date dibandingkan indeks global lainnya, kinerja IHSG berada di bawahnya. 

Mengutip data RTI, investor asing cenderung menjual sahamnya selama sepekan terakhir dengan penjualan bersih Rp 1,39 triliun. Beberapa saham besar seperti BBRI, BMRI dan BBCA masih banyak diperdagangkan. Berikut penjelasannya.

Di posisi pertama penjualan bersih investor asing adalah perbankan bermodal besar yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan penjualan bersih Rp 1,1 triliun. Bank BUMN BRI masih melemah 1,06% atau 50 poin ke Rp 4.680 per saham.

Di posisi kedua ada saham bank pemerintah yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan penjualan bersih Rp 687,9 miliar. Saham Bank Mandiri pun melemah 2,82% atau 175 poin ke Rp 6.025 per saham sepekan lalu.

Satu lagi masih dari saham bank jumbo yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan penjualan bersih Rp 135,6 miliar. Namun pekan lalu, saham perbankan Grup Djarum masih turun 1,83% atau 175 poin ke Rp 9.375 per saham.

Di posisi berikutnya adalah saham perusahaan yang bergerak di industri semen milik BUMN, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dengan penjualan bersih Rp 105,5 miliar. Saham perseroan pun merosot 5,45% atau 230 poin ke Rp 3.990 per saham.

Selanjutnya saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan penjualan bersih Rp 75,4 miliar. Sayangnya, saham BUMN yang bergerak di sektor Jasa Teknologi Informasi dan Jaringan Telekomunikasi ini merosot 5,45% atau 170 poin ke Rp 2.950 per saham.

Saham yang paling banyak dijual investor asing pada pekan ini adalah saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dengan penjualan bersih Rp 48,9 miliar. Saham Grup Djarum merosot 4,49% atau 35 poin ke Rp 745 per saham.

Saham PT United Tractors Tbk berada di posisi ketujuh. (UNTR) dengan penjualan bersih Rp 45,2 miliar. Saham emiten yang masih terafiliasi dengan Grup Astra ini turun 0,33% atau 75 poin ke Rp 22.425 per saham.

Posisi selanjutnya ditempati oleh saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dengan penjualan bersih Rp 38,2 miliar. Saham konglomerat Prajogo Pangestu berhasil melonjak 10,54% atau 775 poin ke Rp 8.125 per saham.

Saham PT Bukalapak.com Tbk berada di peringkat kesembilan. (BUKA) dengan penjualan bersih Rp 36,2 miliar. Saham salah satu perusahaan e-commerce Indonesia ini pun berhasil menguat 4,92% atau 6 poin ke Rp 128 per saham.

PT Pertamina Geotermální energie Tbk berada di posisi terakhir. (PGEO) dengan penjualan bersih Rp 27,4 miliar. Perusahaan yang fokus di hulu dan hilir energi panas bumi ini berhasil menguat 0,79% atau 10 poin ke Rp 1.280 per saham. (Fasya Kalak Muhammad) Daftar Top 10 Penjualan Bersih Investor Asing dalam Satu Minggu (20/05/2024-22/05/2024) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Rp 1,1 triliun) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Rp 687,9 miliar) PT Bank Central Asia Tbk. (Rp 135,6 miliar) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (Rp 105,5 miliar) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp 75,4 miliar) PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (Rp 48,9 miliar) PT United Tractors Tbk. (Rp 45,2 miliar) PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (Rp 38,2 miliar) PT Bukalapak.com Tbk. (Rp 36,2 miliar) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (Rp 27,4 miliar)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel