Bisnis.com, Jakarta – Produsen mobil Jerman Mercedes-Benz masih mengandalkan impor baja dari luar negeri untuk menjual produknya di Indonesia.

Head of Marketing Communications and Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Carianto Harjosoemarto menjelaskan, produk yang dijual selama ini masih impor seluruhnya ataucompletely built (CBU) danpartial dibongkar (SKD).

Perencanaan pemasaran produk oleh Mercedes-Benz didasarkan pada timeline dari perspektif bisnis dan produk. Meski demikian, hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi skema pemasaran produk.

“Belum ada rencana seperti itu [untuk menggunakan baja lokal]. Namun rencana CBU dan SKD mungkin akan berubah ke depannya, ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/5/2024).

Produksi kendaraan Mercedes-Benz akan mencapai 136 unit pada April 2024, turun 38,7 persen dari 222 unit pada April 2023, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.

Sedangkan produksi Januari-April 2024 mencapai 927 unit, turun 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.005 unit.

Merek asal Jerman ini membangun produknya melalui PT Mercedes-Benz Indonesia. Beberapa produk rakitan lokal tersebut adalah lini C 200 AVA (W206), A 200, AMG A 35 4Matic (V177), lini S 450 dan C 300 AMG (W206).

Sebagai informasi, pabrik bekas Mercedes-Benz berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Selain itu, fasilitas tersebut memproduksi mobil dari Great Wall Motors (GWM) setelah mengakuisisi Inchcape Plc. Ia bekerja sama dengan PT Indomobil Success International Tbk. (IMAS).

Sebelumnya, Presiden Inchcape Indonesia Kho Shao Jie menjelaskan, pabrik Mercedes-Benz di Wanaherong kini menjadi fasilitas manufaktur Inchcape setelah diakuisisi oleh Indomobil. 

Mercedes-Benz Indonesia mengalihkan kepemilikan Mercedes-Benz AG kepada Inchcape dan Indomobil. Inchcape memiliki 70% saham Mercedes-Benz Indonesia, sedangkan Indomobil memiliki 30% sisanya.

“Kita tidak bisa mempunyai bisnis yang mempengaruhi bisnis yang sudah kita miliki,” ujarnya dalam pertemuan bisnis di Jakarta pada November 2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA