Bisnis.com, JAKARTA – Fraksi PDIP DPR RI menyoroti aturan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang aturan impor yang terus berubah setiap bulannya.
Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP Darmadi Durianto menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum siap mengeluarkan kebijakan, terutama terkait aturan impor.
“Sepertinya sejauh ini Kementerian Perdagangan sebenarnya belum siap, karena hampir setiap bulan terjadi perubahan Peraturan Menteri Perdagangan dari Permendag 36/2023 menjadi Permendag 3/2024, 7/2024. , 8/2024, yang hanya berlangsung satu bulan, Pak [Mendag Budi Santoso],” kata Darmadi dalam rapat kerja Mendag dengan Komisi VI DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (20/11/2024).
Perlu diketahui, Kementerian Perdagangan telah menetapkan kembali Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Ketentuan Impor tanggal 17 Mei. , 2024.
Darmadi mengibaratkan langkah Kementerian Perdagangan yang setiap bulan mengubah ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor, seperti perubahan peraturan rumah tangga atau perusahaan. Padahal, lanjutnya, peraturan yang dikeluarkan pemerintah berskala nasional.
Untuk itu, dia menyarankan agar Kementerian Perdagangan mengkaji ulang terlebih dahulu Permendag 8/2024.
“Saya tahu ini rumit, situasi global tidak menentu, dan kita berhadapan dengan lingkungan yang parasit dan ekstraktif. Tapi lain kali bisa dicek dulu, jadi jangan langsung dijawab pak,” ujarnya.
Perihal Peraturan Menteri Perdagangan 8/2024 juga menjadi sorotan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin. Ia mengaku mendapat keluhan dari asosiasi karena banyaknya impor tekstil dan produk tekstil (TPT) murah yang masuk ke Tanah Air, termasuk banyaknya impor TPT ilegal.
“Industri makin terpukul dan banyak yang mati. Bagaimana kebijakan Kemendag soal ini, apakah Permendag 8 [2024] tetap dipertahankan?” katanya.
Di sisi lain, Amin juga mengakui Kementerian Perdagangan tidak sendiri dalam mengatur Kementerian Perdagangan, namun juga melibatkan lintas kementerian dan pengacara.
“Tapi tentu ini bukan jawaban yang kita inginkan. Tapi permasalahan di lapangan bisa diselesaikan, kita sangat bela industri dalam negeri,” tegasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel