Bisnis.com, Semarang – Pak Hidayati mendirikan Usaha Penkok Serasi Creeping pada tahun 2011. Perempuan dulunya bekerja sebagai buruh pabrik di Kabupaten Semarang.
Shri mulai tertarik terjun ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setelah melihat satu per satu teman-temannya memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri.
Kenangan masa kecil Sri sering membantu ibunya membuat kerajinan merayap di rumah.
“Karena saya dulu dan sudah tahu resep ini. Lalu saya coba buat sendiri, percaya ke toko tapi putuskan jual kalau harga bahan bakunya mahal,” ujarnya kepada Bisni, Jumat (22/21/21). . 11/2024).
Pak berusaha menekan biaya produksi. Satu demi satu petani di daerah itu berusaha menemui mereka, akhirnya ibu satu anak ini menerima 5 orang pengantar dalam seminggu sekali. Perlahan tapi pasti, bisnisnya semakin digemari.
Bisnis yang sebelumnya gagal semakin menyita waktu dan tenaga. Akhirnya Sri memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai buruh pabrik. Ia memilih konsentrasi menjalankan bisnis Creeping Pancake.
“Beberapa waktu lalu, tahun 2017, saya mulai bergabung dengan Koperasi UMKM Center. Tadinya dipimpin oleh dinas, tapi sekarang organisasinya berjalan mandiri. Ada 50 orang UMKM seperti saya yang bekerja, tidak hanya dari Ungran, tapi dari seluruh penjuru. Kabupaten”, kata Pak
Kegiatan kolaborasinya telah membuka cakrawala baru bagi bisnis Bapak. Dari situlah ia mulai mempelajari ide bisnis untuk menulis. Faktanya, tidak semuanya bisa digunakan. Selain itu, Sri harus mencari bahan baku, memasak, mengemas, dan mendistribusikan produk.
Melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan Koperasi Pusat UMKM Kabupaten Semarang, Bapak akhirnya bertemu dengan Serabut Nusa dan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Di tempat barunya ini, Sri mendapat banyak pembelajaran terkait model bisnis.
Di antara pengalaman yang Bapak peroleh hingga saat ini adalah model penjualan business-to-consumer (B2C) dan Consumer-to-consumer (C2C). Shree menjalankan model bisnis B2C dengan memasarkan produknya langsung ke konsumen.
Dengan mengirimkan produk secara langsung atau dengan melayani pelanggan yang datang ke rumah yang digunakan sebagai fasilitas produksi. Sedangkan menjalankan model bisnis C2C dengan menerima pesanan dari vendor.
“Mereka kadang pesan lewat WhatsApp, ada juga yang datang langsung ke sini. Mereka ambil dari saya dengan syarat punya barangnya saja kalau bayar tunai. Yang mau dijual di toko. Saya tidak mau. terima kembali,” kata Tuan.
Shree memasarkan produk Creeping Pancake dalam dua kemasan berbeda. Untuk konsep B2C, produknya juga dikemas dalam plastik tebal kedap udara. Selain itu, ada label yang ditempelkan pada Tn. Lengkap dengan informasi kontak pribadi, label halal dan informasi lainnya. Sedangkan untuk produk yang dijual C2C, Shree mengemasnya dalam plastik tipis kedap udara dan tidak memiliki label. Tujuannya adalah untuk memudahkan konsumen dalam menjual produknya.
“Soal harga, saya tidak mau jual ke pelanggan dengan harga eceran. Saya tetap bayar harga eceran, biar tidak saling berpaling. Jadi mereka beli di rumah atau di toko, harganya sama saja, ” Pak menjelaskan.
Selain meluncurkan penjualan B2C dan C2C, kerja sama dengan Serabut Nusa dan CCEP Indonesia juga membuka akses pasar produk Sri. Jika dulu pembeli Penkok Serasi Merambat hanya terbatas di wilayah Kabupaten Semarang, kini Sri bisa menjual produknya ke luar negeri.
“Kemarin juga ada pekerja magang dari CCEP Indonesia yang membantu mengemas dan menyimpan buku. Itu sangat membantu saya, yang semuanya dikerjakan sendiri,” imbuhnya.
Kesabaran menjadi kunci kesuksesan yang diraih Sri selama ini. Dia sering merasa lelah. Namun, semua ini dilakukan dengan baik dengan perubahan yang konstan dan beragam klien dan rekan bisnis.
“Saya berharap dengan bantuan Serabut Nusa dan CCEP Indonesia, usaha saya bisa terus berjalan. Kalau saya bisa lebih sering berkunjung dan mendapatkan bantuan, saya akan berterima kasih. Namun dengan segala dukungan yang diberikan selama ini, saya merasa sangat terbantu,” katanya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel