Bisnis.com, DENPASAR – Menyikapi Otoritas Ibu Kota Indonesia (OIKN) dengan nilai anggaran tahunan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp 16 triliun untuk anggota IKN.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Keuangan dan Investasi OIKN, kini menjabat Ketua Umum Partai dan Kepala Kantor IKN.
Saat ditemui INA di Stadion IDTC Nusa Dua, dia mengatakan, “Ini [menghadapi Pak Prabowo], saya selaku direktur harusnya diberi kesempatan menjelaskan secara detail,” ujarnya. . Minggu (19.05.2024).
Kajavi dari Agung, inilah persahabatan anggota Lêbêti IKN sejak 10 tahun. Setiap tahunnya untuk pengembangan IKN, IKN akan mengeluarkan dana sebesar Rp 80 triliun di samping total APBN dan belanja negara (PSB) ibu kota baru Indonesia, jelasnya.
Artinya pada tahun 2023 dan 2024, pengembangan baja IKN membutuhkan anggaran pemerintah hingga Rp 40 triliun per tahun, tambah Ağung.
“Tapi perkembangan utamanya 30 tahun atau 10 tahun, tapi lebih dari 40 triliun [impor],” ujarnya.
Sekadar informasi, kemampuan APBN membayar IKN sebesar Rp 16 triliun per tahun pada International Qatar Economic Forum 2024 diumumkan Prabowo.
Hal ini menjadi peluang bagi IKN untuk berinvestasi di perusahaan swasta.
Kemudian, para pengusaha lokal akan menjadi “tulang punggung” pembangunan dan calon ibu kota baru Indonesia. Jika itu terjadi, maka akan dilakukan penanaman modal asing (FDI) dan IKN, kata Prabowo.
“Betul, $35 miliar [butuh uang untuk sistem IKN], tapi itu baru 25-30 tahun yang lalu. Jadi 30 tahun, anggarannya sekitar $30 miliar. $1 miliar [atau Rp.16 triliun, Rp.16.000.
Tidak ada Google News, tidak ada berita, tidak ada artikel di saluran WA