Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan meningkatkan ekspor sebesar 7,1% pada tahun 2025. Nilai ekspor diperkirakan meningkat 5,06% pada tahun ini.
Kementerian Perdagangan telah menetapkan target ekspor yang lebih tinggi untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto pada tahun 2029.
Fajarini Pontodevi, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, mengatakan pihaknya mengandalkan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Melihat kalkulasi Kementerian Perdagangan, pemerintah akan terus mempercepat tren untuk mendorong pertumbuhan ekspor.
“Jadi antara 7,1% sampai 9,64% [target pertumbuhan ekspor]. “Itu tujuan yang luar biasa,” kata Devi pada Seminar Bisnis Gambhir ke-17 Indonesia’s Foreign Trade Outlook 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Pada tahun pertama, Kementerian Perdagangan memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekspor sebesar 7,10% menjadi 294,45 miliar dolar pada tahun 2025. Sedangkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia periode ini sebesar 5,06%.
Kemudian pada tahun 2026, Kementerian Perdagangan menaikkan laju pertumbuhan ekspor menjadi 7,09%, sedikit lebih rendah dibandingkan target tahun depan. Namun secara nominal, ekspor pada tahun 2026 mencapai $315,31 miliar. Pada periode ini, pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,79%.
Kementerian Perdagangan kembali memasang target pertumbuhan ekspor sebesar 7,89% menjadi 340,2 miliar dolar pada tahun 2027. Perlu diketahui, target pertumbuhan ekonomi tahun 2027 berada pada level 6,53%.
Selain itu sebesar 8,77% dan nilai ekspor pada tahun 2028 sebesar 370,4 miliar USD. Pada periode tersebut, target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,26%. Selain itu, pertumbuhan ekspor akan meningkat menjadi 9,64% dengan nilai 405,69 miliar dolar pada tahun 2029, dan target pertumbuhan ekonomi berada pada level 8%.
“Sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06% hingga akhir tahun 2029, dengan target pertumbuhan ekspor mencapai 9,64%,” jelasnya.
Melihat kinerja ekspor, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai ekspor Indonesia pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai 217,24 miliar dolar AS atau meningkat 1,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan total ekspor, nilai ekspor nonmigas juga meningkat sebesar 1,48% mencapai $204,21 miliar.
BPS mengungkapkan ekspor barang selain migas akan meningkat pada Oktober 2024.
Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar $1,46 miliar atau 52,67%. Sementara logam mulia dan perhiasan/permata turun $102,1 juta atau 14,46 persen.
Berkaca dari kinerja perdagangan ekspor yang semakin baik, Devi memperkirakan neraca perdagangan akan tetap positif hingga akhir tahun.
“Kami berharap target neraca perdagangan positif pada akhir tahun 2024 tetap terpenuhi dan ekspor terus tumbuh,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel