Business.com, JAKARTA – Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memperkirakan tingkat hunian hotel akan menurun pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan rata-rata okupansi hotel nasional tahun ini turun hingga 45% dibandingkan periode Natal tahun lalu. 

Dalam jumpa pers di Hotel Grand Saheed, Selasa (19/11/2024), Hariyadi mengatakan: “Kalau melihat tahun lalu, mungkin secara nasional sekitar 50%, tapi kita lihat 45%.”

Hariyadi mengatakan, hingga November 1924, jumlah pemesanan kamar hotel lebih lambat dibandingkan tahun lalu. Atas dasar itu, PHRI memperkirakan penyerapan tenaga kerja pada Natal tahun ini akan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Namun, situasi ini mungkin sedikit berbeda untuk hotel populer seperti DI Yogyakarta di kawasan Malioboro. “Kalau kita lihat secara nasional, tahun lalu kemungkinannya hampir di bawah 10%,” ujarnya. 

Menurut dia, penurunan tingkat okupansi pada musim Natal kali ini telah melemahkan daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat, kata dia, terutama berdampak pada industri perhotelan.

Hariyadi mengutip berbagai penelitian dan analisis yang menunjukkan bahwa salah satu penyebab menurunnya daya beli adalah perjudian online (Judol) yang berdampak signifikan pada semua sektor. Apalagi, kata dia, judol banyak dilirik kalangan menengah ke bawah

Sehingga ia berharap pemerintah serius menghapus judol. Jadi kita harus serius karena kalau tidak maka akan berdampak signifikan terhadap penurunan daya beli, ujarnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat hunian kamar (TPK) Hotel Berbintang mencapai 59,74% pada Desember 2023, meningkat 2,84 poin secara tahunan (year/year YY) dan meningkat 3. 02 poin setiap tahun (bulan ke bulan/M ke M). 

Termasuk TPK hotel berbintang, TPK hotel non bintang mencapai 28,67% pada Desember 2023, meningkat secara tahunan sebesar 2,22 poin dan meningkat secara bulanan sebesar 3,01 poin. 

Pada periode tersebut, rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,05 poin dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1,57 hari.

Kemudian TPK Januari 2024 mencapai 46,72%, meningkat 1,86 poin dibandingkan Januari 2023. Dibandingkan Desember 2023, TPK hotel berbintang Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 13,02 poin.

Rata-rata lama menginap tamu Hotel Bintang di Indonesia mencapai 1,58 hari pada Januari 2024, turun 0,07 poin dari Januari 2023 dan meningkat 0,01 poin dari Desember 2023. 

Secara umum, rata-rata lama menginap tamu asing lebih lama dibandingkan tamu Indonesia. Tercatat, rata-rata lama menginap tamu asing adalah 2,63 hari, sedangkan tamu Indonesia hanya 1,47 hari.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel