Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan minyak di China dan risiko perkiraan kelebihan pasokan di pasar memperkuat harga minyak global setelah konflik Rusia dan Ukraina meningkat pada akhir pekan.

Minyak mentah Brent naik 0,3 persen, atau 20 sen, menjadi $71,24 per barel pada Senin (11/11/2024), menurut Reuters. Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate, atau WTI, menetap pada $67,11 per barel, naik 9 sen, atau 0,1 persen.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberi wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS untuk melakukan serangan mendalam terhadap Rusia, kata dua pejabat dan sumber AS, hal ini menandai adanya perubahan besar dalam kebijakan Washington mengenai konflik Ukraina-Rusia

Belum ada reaksi langsung dari Kremlin, yang telah memperingatkan bahwa tindakan apa pun untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata AS di Ukraina akan dipandang sebagai provokasi besar.

“Otorisasi Biden untuk mengizinkan Ukraina menyerang pasukan Rusia di sekitar Kursk dengan rudal jarak jauh kemungkinan akan mempengaruhi upaya geopolitik untuk mempengaruhi harga minyak,” kata analis IG Markets Tony Sycamore, menurut Reuters keterlibatan pasukan Korea Utara.” .

Pada Minggu (11/11/2024), Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap Ukraina dalam tiga bulan, menyebabkan kerusakan signifikan pada sistem tenaga Ukraina.

Sementara itu, setidaknya tiga kilang di Rusia telah menghentikan produksi atau memangkas produksi karena pembatasan ekspor, kenaikan harga minyak mentah, dan tingginya biaya pinjaman.

Brent dan WTI turun lebih dari 3% minggu lalu karena lemahnya data dari Tiongkok dan setelah Badan Energi Internasional memproyeksikan bahwa pasokan minyak global akan melebihi permintaan sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2025, meskipun ada pemotongan dari OPEC+.

Output kilang minyak di Tiongkok turun 4,6% pada bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, dan pertumbuhan output pabrik melambat bulan lalu, data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat.

Investor mengkhawatirkan ketidakpastian pasar keuangan global terkait kecepatan dan besarnya penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Di Amerika Serikat, jumlah pompa bensin turun menjadi 478 per mesin pada minggu lalu, terendah sejak minggu ini hingga 19 Juli, menurut data dari Baker Hughes.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran Tontonan