Bisnis.com, JAKARTA – Rabu (8/5/2024), PTBA, ANTM, TINS ​​​​selenggarakan RUPS, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali berubah pada kisaran 7.100-7.150. 

Badan riset Phintraco Sekurita, JCI, mengatakan pada Selasa (7/5) pihaknya berupaya menjauh dari wilayah overbought. Oleh karena itu, fluktuasi IHSG diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan pekan ini.

Di sisi lain, indeks-indeks di Eropa menguat seiring didukungnya sentimen The Fed. CME FedWatch Tools mencatat peluang penurunan suku bunga The Fed kembali meningkat menjadi 49,7% sehingga mendukung IHSG.

Sejak dirilisnya data pasar tenaga kerja AS akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah dalam negeri berada di kisaran Rp16.000 per dolar AS. 

“Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% pada kuartal I-2024 turut menopang IHSG dari tren capital outflow yang sedang berlangsung di pasar modal Indonesia,” catat riset Phintraco Sekuritas.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memilih saham TINS, ANTM, BUKA, SCMA, MBMA dan NCKL sebagai saham-saham pilihan yang patut diwaspadai investor. 

IHSG ditutup melemah 0,17% atau 12,27 poin ke level 7.123 pada perdagangan Selasa (7/4). Saham perbankan seperti BBRI, BBCA, dan saham teknologi seperti GOTO hari ini terjerembab di zona merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 254 saham menguat, 290 saham melemah, dan 238 saham stagnan pada hari ini. Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.108-7.159, tercatat kapitalisasi pasar turun hingga Rp 12.042 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi salah satu saham yang tergelincir ke zona merah dengan melemah 2,51% ke Rp 4.670.

Selain BBRI, saham bank lain seperti BBCA dan BBNI juga ditutup melemah. Saham BBCA turun 1,02% ke Rp9.700 per saham, sedangkan saham BBNI turun 2,29% ke Rp4.700.

Begitu pula dengan saham utama lainnya seperti ASII yang melemah 0,98%, AMMN terkoreksi 1,26%, GOTO melemah 5,80%, dan UNTR melemah 0,67%.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel