Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) perbankan yang ideal berada pada kisaran 78%-92%.
Namun regulator menegaskan kondisi tersebut harus dipenuhi dengan mempertimbangkan fokus bisnis dan toleransi risiko masing-masing bank.
Seperti kita ketahui, LDR merupakan rasio yang mewakili rata-rata kinerja suatu bank. serta indikator kesiapan likuiditas untuk ekspansi kredit ke depan.
Jika LDR tidak berada pada kisaran tersebut Bank tidak perlu membayar denda. Sebaliknya justru mengalami kelalaian dalam bentuk operasional GWM LDR/LFR. Sementara itu, RIM/RIMS GWM kini telah mengganti persyaratan terkait operasional GWM LDR/LFR sejak pelaksanaannya. Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.20/4/PBI/2018 Tentang saham Intermediasi Makroprudensial dan cadangan likuiditas Makroprudensial Untuk bank umum umum Bank Umum Syariah dan Sektor Umum Syariah sebagaimana diubah terakhir dengan PBI No. 24/18/PBI/2022
Hingga September 2024, total LDR bank sebesar 86,91% dengan tren meningkat dalam dua tahun terakhir.
Situasi ini mengindikasikan adanya perbaikan kinerja bank sentral, kata Kepala Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam keterangan tertulisnya, Minggu. (17/11/2024)
Dian mengatakan, banyak bank yang mencatat LDR di atas 78% hingga September 2024, menunjukkan rata-rata kinerja masing-masing bank masih baik.
Namun hal ini tidak menampik bahwa masih banyak bank yang memiliki LDR di bawah 78% yang menunjukkan bahwa toleransi risiko bank dalam mentransfer dana berbeda-beda.
Namun, Dian mengatakan banyak bank dengan LDR di bawah 78% justru memiliki pertumbuhan kredit yang sangat tinggi. Itu angka dua digit. dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun lalu Perlu diingat bahwa bank harus menjaga proses pemahaman. Salah satunya soal perubahan pengiriman uang.
Jika berbicara partisipasi di sektor riil Selain pinjaman yang masih terus berkembang saat ini. Pada September 2024 mencapai 10,85% YoY. Pembelian surat berharga perbankan juga berdampak pada sektor real estate baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada September 2024, surat berharga yang dimiliki perbankan tumbuh signifikan sebesar 20,32% (yoy), naik dibandingkan pertumbuhan September 2023 sebesar 3,59% (yoy).
Istilah perbankan
Sedangkan LDR PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) termasuk yang terendah di antara bank KBMI IV yang hanya sebesar 75,10% per September 2024. Angka tersebut naik dari sebelumnya sebesar 67,41% pada September 2023.
Executive Vice President Corporate Communications and Corporate Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan dengan tingkat keberhasilan tersebut, Oleh karena itu, likuiditasnya sangat stabil.
“Kalau kamu bilang hati-hati. Anda menyebutnya perusahaan perbankan. Jadi kami harus konsisten. Jadi kita harus pintar-pintar memberikan pinjaman,” ujarnya kepada awak media. Dilaporkan pada Minggu (17/11/2024).
Ia juga mengatakan perseroan tetap aktif melakukan diversifikasi kredit. Hal ini mencerminkan pertumbuhan pinjaman hingga Q3 2024 sebesar 14,5% YoY atau Rp 877 triliun.
“Ini juga berarti kita melihat pertumbuhan ekonomi melalui kredit investasi. Modal kerja juga meningkat. Jadi kenyataannya kita masih melakukan diversifikasi [kredit] dan masih terpapar risiko. Kami masih melihat bagaimana perkembangan perekonomian di masing-masing daerah. dan semua sektor,” ujarnya.
BCA juga berkomitmen dalam melakukan pembiayaan dengan pendekatan kehati-hatian untuk menjamin stabilitas dan kualitas keuangan.
Sementara itu, Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, bernasib berbeda. Dikatakan perusahaan menemukan bahwa faktor likuiditas pasar masih menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, perseroan akan menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) pada tingkat yang dapat diterima.
LDR Bank Mandiri tercatat mencapai 93,15% per September 2024, naik 551 basis poin (bps) dari sebelumnya 87,64% per September 2023.
Untuk itu, perseroan berupaya mendorong pertumbuhan bisnis CASA dengan menambah saluran digital antara lain Kopra untuk korporasi, Livin untuk perorangan, dan Livin Merchant untuk UMKM.
“Kami berharap melalui proses ini Kami akan dapat mengurangi biaya modal pada saat yang sama,” katanya.
Selain itu, kami akan terus fokus pada strategi pengelolaan ekosistem mulai dari grosir hingga ritel hingga akhir tahun 2024 dan sepanjang tahun 2025, untuk membangun portofolio bisnis yang lebih berkelanjutan dan berkualitas tinggi.
Pelaku lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat LDR mencapai 95,28% per September 2024, 523 basis poin (bps) dari sebelumnya 90,05% per September 2023.
Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan LDR per September 2024 sebesar 89,6%, naik 126 bps dari sebelumnya 88,34% per September 2023.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA.