Bisnis.com, Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melakukan pergantian tenaga kerja pada tahun 2024 seiring dengan upaya transformasi digital.

Diana Arifahmi, Head of Corporate Communications BFI Finance, mengatakan transformasi digital penting karena tidak hanya mempercepat proses bisnis, tetapi juga memungkinkan perusahaan keuangan mengoptimalkan kapasitas dengan lebih efisien, bertanggung jawab, dan terukur.

Sementara itu, lanjutnya, BFIN fokus melakukan transformasi digital di seluruh lini bisnis dan cabangnya pada tahun 2023. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap tantangan dan ancaman yang semakin besar terhadap sistem keuangan.

Menurutnya, program transformasi digital inilah yang akan sangat meningkatkan tenaga kerja perseroan pada tahun 2023. Dukungan staf eksternal diperlukan untuk mempercepat transformasi digital.

“Sebagai bagian dari program transformasi digital, BFI juga melakukan peningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu, terjadi perubahan pada tenaga kerja BFI,” kata Diana dalam keterangannya yang dikutip, Minggu (17/11/2024).

Tenaga kerja BFIN per 30 September 2024 sebanyak 10.189 pegawai, baik pegawai maupun pekerja tidak tetap (PKWT). Dibandingkan akhir tahun 2023 yang berjumlah 11.207 orang, jumlah pegawai BFIN justru berkurang sebanyak 1.018 orang.

Menurut penjelasannya, berkurangnya jumlah pegawai disebabkan oleh banyak faktor, antara lain ada yang pensiun, pemutusan kontrak kerja, dan pergantian pekerjaan. Hal ini merupakan hal yang lumrah terjadi di industri keuangan.

Secara umum, lanjutnya, jumlah SDM BFIN pada tahun 2024 tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 10.111 orang.

Pada akhir September 2024, BFI Finance mencatatkan aset sebesar Rp 24,1 triliun. Keuntungan setelah pembayaran pajak III-2024. Jumlahnya mencapai 1,1 triliun rubel pada kuartal tersebut, 32,3% lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sementara realisasi pembiayaan baru mencapai 14,2 triliun dram pada September 2024, meningkat 19,1% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Diana optimistis perusahaannya akan terus berkembang di masa depan. BFIN memperkirakan aset perseroan akan tumbuh sekitar 10% dari sekitar Rp 26 triliun menjadi 27 triliun pada akhir tahun ini, dibandingkan Rp 24 triliun pada tahun 2023.

“Peningkatan aset terutama didorong oleh pembiayaan yang diperkirakan mencapai Rp 22,4 triliun pada akhir tahun 2024. Untuk itu, kami akan terus mengoptimalkan jaringan 267 titik di berbagai wilayah Indonesia, dan kami juga terbuka. Menambah pegawai baru kedepannya”, ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel