Bisnis.com, Jakarta — Emiten Afiliasi Pandu Sajaharir PT TBS Zog Utama Tbk. (TOBA) menargetkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Tembesi, Batam bisa dikomersialkan (COD) tahun depan.
Kapasitas daya pembangkit panel surya sebesar 46 megawatt peak (MWp). Sementara itu, TOBA menandatangani Power purchase Agreement (PPA) dengan PLN Batam pada Senin (12/2/2024) lalu. Rencananya perjanjian jual beli listrik akan berlaku selama 25 tahun.
“Kami sudah mulai konstruksinya, jadi targetnya tahun depan sudah mulai perdagangan,” kata Investor Relations TBS Nafi Achmad Sentousa usai Rapat Pemegang Saham Independen dan Luar Biasa TOBA di Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Nafi menambahkan, proyek PLTS Terapung Tembesi akan menyediakan listrik bersih untuk kebutuhan dunia usaha dan data center di Batam.
Di sisi lain, Nafi mengatakan pihaknya tengah mencari investasi baru untuk menciptakan sertifikasi energi terbarukan (EBT) dan pengelolaan limbah pasca pembagian dua aset PLTU milik PT Minahasa Kahaya Lestari dan PT Gorontalo Electro Perdana.
Melalui penyaluran ini, TOBA mampu mengumpulkan dana tunai baru sebesar US$144,8 juta yang akan ditransfer ke investasi baru di proyek EBT, pengelolaan limbah, dan kendaraan listrik.
TOBA akan memperoleh pendapatan penjualan dalam bentuk tunai lebih besar dari total modal yang ditanam untuk pembangunan kedua PLTU tersebut, yakni US$ 87,4 juta.
“Kami telah melihat sumber daya untuk mendaur ulang plastik berkali-kali, namun tidak ada yang bisa kami ungkapkan,” katanya.
Sebelumnya, pemegang saham TOBA juga menyetujui rencana pembelian kembali 816,78 juta saham atau mewakili 10% modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Terbaru, emiten afiliasi Pandu Shahrir itu mengurangi subsidi pembelian kembali menjadi Rp 425,19 miliar dari sebelumnya Rp 474,58 miliar untuk membeli kembali 10% sahamnya.
Manajemen memperkirakan jumlah pembelian kembali tersebut sudah termasuk harga saham TOBA pada penutupan usaha 11 November 2024, yakni Rp 520 per saham.
Sedangkan TOBA mengalami peningkatan pendapatan menjadi US$ 34,83 juta pada akhir kuartal III/2024. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan tersebut meningkat 364,68% dibandingkan kuartal kami tahun 2023.
Pendapatan TOBA pada triwulan III 2023 sebesar US$7,49 juta, lebih kecil dibandingkan triwulan III 2024 yang sebesar US$34,83 juta atau setara Rp527,5 miliar (kurs Jisdor Rp15.144 per dolar AS 24 30).
Pendapatan TOBA meningkat sementara pendapatan dari kontrak dengan pelanggan TOBA turun 9,11% dalam sembilan bulan hingga tahun 2024.
TOBA melaporkan pendapatan sebesar US$336,6 juta atau setara Rp5,09 triliun pada kuartal III 2024, naik dari sebelumnya sebesar US$370,3 juta pada kuartal III 2023.
__________
Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel