Bisnis.com, JAKARTA — Penyedia Menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) berencana menerbitkan obligasi Rp 2 triliun. TBIG menilai nilai bunga penerbitan obligasi lebih kompetitif dibandingkan pinjaman bank.

Chief Financial Officer Tower Bersama Infrastrasure (TBIG)

“Tujuannya untuk refinancing,” kata Helmy, Kamis (14/11/2024).

Sekadar informasi, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini diperkirakan sebesar Rp 1,51 triliun yang akan digunakan untuk menutup seluruh kewajiban perseroan dalam rencana pembayaran seluruh pengelola kontrak tetap TBIG VI tahap II 2023 yang akan dituliskan pada 15 Desember 2024.

Kemudian Rp 230 miliar untuk membayar sebagian sisa utang kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan sisanya untuk menutupi sebagian utang kepada PT Bank UOB Indonesia.

Helmy bahkan mengatakan pihaknya memilih menerbitkan obligasi karena harga uangnya bertentangan dengan pinjaman bank.

Kontrak tersebut terdiri dari dua bagian, dengan jumlah pokok obligasi seri A sebesar Rp1,24 triliun, tingkat bunga tetap 6,45% per tahun, dan tenor 370 hari sejak tanggal pelaporan.

Kemudian Seri B dengan jumlah pokok Rp756,92 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,75% per tahun, jangka waktu tiga tahun sejak tanggal penerbitan.

TBIG dinilai telah mendapat credit rating dari Fitch dengan rating AA+ atau double A plus.

Dalam rangka penawaran umum kontrak tersebut, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sebagai pengelola.

__________

Penafian: Konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel