Bisnis.com, JAKARTA – Inovasi produk tekstil dan produk tekstil (TPT) berbasis standar berkelanjutan dinilai dapat meningkatkan daya saing dan juga menjadi kunci pemberantasan produk asing ilegal di pasaran. 

Kepala Badan Kebijakan Media Pelayanan dan Informasi Dunia Usaha (BSKJI) Kementerian Perindustrian Andi Rizaldi mengatakan, langkah berkelanjutan harus dilakukan seiring dengan perubahan masa produksi menuju green product atau ramah lingkungan. 

“Industri tekstil dapat menggali potensi tersebut tidak hanya dalam desain dan informasi produk, tetapi juga dalam hal kebutuhan industri,” kata Andi dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (16/11/2024). 

Menurut Andri, industri TPT Tanah Air kini harus meningkatkan kualitas produk secara berkelanjutan dengan menerapkan produk berkualitas dan sistem peningkatan kualitas, serta memperhatikan prinsip-prinsip bisnis ramah lingkungan. 

Dalam konteks ini, partai mencoba memberikan pedoman mengenai pemilihan bahan baku, pelayanan publik, energi, air, manufaktur, produk, kemasan, limbah dan gas. Industri mungkin terpaksa menawarkan kualitas terbaik dibandingkan produk impor impor. 

Selain itu, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memperkirakan jumlah produk tekstil dan alas kaki impor yang masuk ke pasar dalam negeri mencapai 2 juta pasang per hari dengan biaya Rp30 juta per tahun. Sebab, ada beberapa alasan mengapa importir menggunakan hambatan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia. 

Di sisi lain, pemerintah juga mendorong perluasan peluang pasar di negara-negara non-tradisional. Selain itu, Kemenperin juga memfasilitasi industri TPT untuk memanfaatkan perjanjian kerja sama perdagangan yang sudah ada, salah satunya dengan Korea Selatan. 

 Selanjutnya perkiraan pertumbuhan pasar TPT dan alas kaki pada tahun 2024-2028 sebesar 3,17%, disusul perkiraan sebesar 2,81% untuk produk pakaian jadi, ujarnya. 

Di sisi lain, perkiraan pendapatannya mencapai US$ 798,4 miliar pada tahun 2028, menjadikan Asia sebagai pasar terbesar dibandingkan kawasan lain. 

Saat ini Korea Selatan merupakan eksportir TPT terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Jepang, dari segi ekspor pada tahun 2023 sebesar 492,77 juta dollar dengan pangsa pasar 4,24%.

 

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel