Business.com, Jakarta – Pemerintah Saudi berencana menjual energi ke Saudi Arabian Oil Co., atau Saudi Aramco, pada Juni 2024. Penjualan saham bernilai miliaran dolar ini akan menjadi yang terbesar yang pernah terjadi di Timur Tengah. .

Sumber yang mengetahui rencana tersebut, dilansir Reuters, Sabtu (25/5/2024), menyebutkan harga jual saham Aramco sebesar $10 miliar atau sekitar Rp 160 triliun. Persiapan untuk penjualan ini sedang berlangsung dan detailnya dapat berubah

Saham tersebut akan dicatatkan di Riyadh. Penjualan saham ini akan menjadi penawaran yang dapat dipasarkan sepenuhnya dan bukan penjualan yang dipercepat dalam beberapa hari. Kantor komunikasi pemerintah dan Aramco tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Beberapa bank besar, antara lain Citigroup, Goldman Sachs, dan HSBC, sudah antre untuk mengelola penjualan saham tersebut.

Arab Saudi telah memulai transisi ekonomi yang disebut Visi 2030, yang membayangkan perluasan sektor swasta dan pergeseran fokus ke pendapatan minyak mentah.

Pemerintah Arab Saudi merupakan pemegang saham terbesar Aramco, yang memiliki hingga 90% saham, dan sangat bergantung pada pembayaran dividen perusahaan.

Awal bulan ini, Aramco memperkirakan akan membayar dividen sebesar $31 miliar, meskipun terjadi penurunan pendapatan pada kuartal pertama tahun 2024 di tengah harga minyak yang lebih rendah dan volume penjualan yang lebih rendah.

Pasca penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2019 yang merupakan IPO terbesar di dunia, saham Aramco naik dari harga IPO 32 riyal menjadi 38,64 riyal pada tahun lalu.

Pada perdagangan Kamis (23/5), saham Aramco ditutup melemah 0,33% menjadi 29,95 riyal.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel