Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan sejumlah prasyarat yang harus dipenuhi agar pinjaman perbankan tumbuh 11-13% pada tahun 2025.

Direktur Jenderal Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae melihat potensi penurunan suku bunga utama The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) pada tahun 2025 akan berdampak positif terhadap perekonomian domestik.

“Bagi perbankan di Indonesia, penurunan FFR yang diikuti dengan penyesuaian BI rate akan berdampak pada penurunan biaya pendanaan bank, sehingga dapat berdampak positif terhadap profitabilitas bank,” ujarnya dalam tanggapan tertulis. Kamis (14/11/2024).

Oleh karena itu, kondisi ini diperkirakan memberi ruang lebih besar bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit dan pada akhirnya mempercepat pertumbuhan kredit.

Dian mengatakan para pelaku perbankan Indonesia juga meyakini penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve AS akan mendorong pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.

Meski demikian, ia mengingatkan perbankan agar tidak mengabaikan dinamika perekonomian global dan domestik dalam menyusun rencana bisnis perbankan (RBB) tahun depan. Bank mempunyai waktu hingga akhir November untuk menyerahkan draft tersebut.

Jadi perkiraan bisnis bank berdasarkan RBB akan diketahui pada Desember 2024, pungkas Dian.

Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia menaikkan target pinjaman perbankan menjadi 11-13% pada tahun 2025. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pinjaman pada tahun 2024 yang diperkirakan berada pada kisaran 10-12%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sikap bullishnya sejalan dengan dukungan terhadap kebijakan likuiditas makroprudensial Bank Indonesia (KLM).

Bank sentral negara ini juga akan mengalihkan aliran insentif likuiditas bagi bank-bank yang secara aktif memberikan pinjaman kepada sektor-sektor yang berkontribusi besar terhadap lapangan kerja. Sektor prioritas tersebut antara lain perdagangan (grosir dan eceran), pertanian, dan industri manufaktur padat karya.

“Ini soal kebijakan makroprudensial, jadi kami masih yakin pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai batas atas 10-12%.” “Tahun depan 11-13%,” ujarnya dalam konferensi pers RDG BI, Rabu. (16 Oktober 2024).

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA