Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Moljani Indravati mencanangkan reformasi anak usahanya LPDP dengan membentuk lembaga yang akan memberikan beasiswa kepada hampir 50.000 penerima beasiswa.   

Kegiatan tersebut disampaikan Sri Mulian kepada Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazara saat bertemu tim McKinsey Indonesia di kantor Kementerian Keuangan, Senin (11/11/2024) untuk membahas LPDP. 

Pada Selasa (12/11/2024), ia dikutip dalam postingan Instagram @smindrawati: “Kami membahas reformasi tata kelola @lpdp.ri, salah satu lembaga penting yang memimpin pendidikan dan penelitian di Indonesia. 

Bendahara Negara mengatakan peran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (ELMP) semakin strategis dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas sebagai modal wajib bagi Indonesia untuk terhindar dari Middle Income Trap (MIT). 

LPDP sebagai lembaga pengelola dana abadi pendidikan perlu melakukan pembenahan tata kelola karena merupakan jantung dari berbagai upaya kemasyarakatan. 

“Saya berharap dari diskusi hari ini dengan tim McKinsey, kita bisa mendapatkan wawasan bagaimana Lembaga LPDP bisa dikembangkan sehingga bisa diandalkan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas bagi Indonesia di masa depan,” ujarnya. 

LPDP belakangan menjadi kontroversi setelah Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengumumkan pihaknya kini mengusut tuntas penggunaan dana LPDP.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, tawaran beasiswa LPDP ke depan akan fokus pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Saintek) karena diyakini akan mendukung agenda Presiden Prabowo Subianto secara perlahan. 

“Mulai sekarang, kami akan fokus mendukung rencana presiden. Soal swasembada pangan, swasembada energi, pasokan air, dan hilirisasinya, ujarnya, Rabu (1 Juni 2024) di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta Pusat. 

Di sisi lain, persoalan LPDP juga menjadi perhatian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan sederet permasalahan dalam program tersebut. Mulai dari salah penerima, terlambat lulus, hingga membuang-buang uang dan tidak segera menyelesaikannya.

Pada 31 Agustus 2024, tercatat penyaluran beasiswa ini mencapai 49.896 orang pemenang. Sedangkan total dana abadi pendidikan mencapai 154,11 triliun dolar. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel