Bisnis.com, Jakarta – Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menangkap bandar judi online.

Prasetyo mengatakan hal itu disampaikan orang nomor satu Indonesia itu sebelum berkunjung ke lima negara.

Ia mengatakan, permasalahan terkait perjudian online, termasuk bandar judi online, harus disikapi dan ditindak tegas.

“Tadi saya bilang, [kalau komitmen Presiden Prabowo Subianto menangkap bandar judi online] ya. Kalau memang ditemukan [bandar online] tidak ada masalah, sebaiknya dikelola, ditindak seketat mungkin,” kata kantor tersebut. Kementerian Komunikasi dan Teknologi di Jakarta pada Kamis (14/11/2024) )

Prasetyo menambahkan, Presiden ke-8 RI ini telah berulang kali menekankan isu perjudian online sebelum mengunjungi beberapa negara selama 16 hari terhitung 8 November-23 November 2024.

“Kalau soal komitmen, Presiden tidak segan-segan mengungkit masalah ini [perjudian online] berkali-kali, sebelum dia berkunjung ke negara lain,” jelasnya.

Sementara itu, terkait kontroversi perjudian online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi), Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafeed membenarkan pihaknya telah memecat 10 pegawai yang terlibat kasus perjudian online. “Diberhentikan,” katanya singkat.

Sayangnya, Meutya enggan berkomentar lebih jauh terkait perjudian online tersebut. Permasalahannya adalah ranah penegakan hukum, ujarnya. “Kasus hukumnya bukan milik kami,” ujarnya.

Perlu diketahui, polisi telah menetapkan 18 orang tersangka dalam kasus yang melibatkan oknum Komdigi. Sedangkan 10 dari puluhan tersangka merupakan pegawai Komdigi.

Berdasarkan catatan bisnis, salah satu tersangka berinisial AK. Ia ditugaskan dalam tim khusus penindakan situs judi online di bawah Direktorat Jenderal Pengendalian Penerbangan atau Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dipimpin oleh Budi Ari Setiadi.

Namun Budi Ari menegaskan, tim bekerja dan diawasi langsung oleh Direktorat Pengendalian, bukan dirinya. Apalagi AK ditunjuk karena keahliannya di bidang ilmu IT.

Belakangan, penyidik ​​Polda Metro Jaya menangkap AK karena diduga menjadi pengendali kantor sindikat perjudian online di Bekasi. Atas penangkapan tersebut, Budi mengaku sakit hati karena sering terseret namanya dalam kasus tersebut. 

Ia menegaskan Kementerian Komunikasi dan Informatika di bawah kepemimpinan Budi Aria selalu berupaya menghilangkan situs judi online. “[Saya] benar-benar menjadi korban pengkhianatan [pribadi] yang dilakukan pegawai Komdigi. T seolah-olah “bermain” tanpa sepengetahuan Menteri, Direktur Jenderal Aplikasi, atau Direktur. Saat dihubungi, Minggu (10/11/2024), Budi mengatakan, “Perintah penumpasan Judal tidak dilaksanakan, malah dihasut untuk bersekongkol dengan penyalur Judal.”

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel