Bisnis.com, PURWOKERTO – Panen perdana madu Clanceng yang diberi nama Madu Saji – Madu Lebah Tanpa Sengat hasil kerjasama Pusat Investasi Pemerintah dan Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman turut memperkuat perekonomian perempuan di Langongsari . Desa dan desa Pazharaji.

Proyek yang dimulai pada Agustus 2024 ini diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PIP dan Unsoed yang menargetkan 200 Pelaku Usaha Ultra Mikro (UMi) di kedua kota tersebut. Peserta mempelajari teknik budidaya lebah jenis Klanceng, Tetragonula viroi, termasuk perawatan intensif, pengelolaan koloni, dan pemanenan madu berkualitas tinggi secara aman.

“Honey Saji merupakan indikasi nyata komitmen kami dalam mendukung pengembangan usaha UKM yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Muhammad Yusuf, Direktur Kemitraan, Pendanaan dan Pembiayaan PIP.

Yusuf mengatakan, program ini tidak hanya memungkinkan keluarga peserta meningkatkan pendapatannya, tetapi juga mengungkapkan nilai-nilai penting kelestarian lingkungan dan nutrisi yang baik melalui pemanfaatan madu alami.

Madu yang disajikan hadir dalam kemasan yang higienis dan menarik, menjamin kualitas madu alami siap bersaing di pasaran. Untuk menjamin keberlanjutan, PIP dan Unsoed berkomitmen untuk mendukung peserta tidak hanya dalam produksi, tetapi juga melalui pelatihan pemasaran dan inovasi produk turunan. Madu Saji diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas di masa depan, memberikan lebih banyak kesempatan kepada perempuan di bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Selain itu, keberhasilan panen perdana ini menunjukkan sinergi antara PIP dan Unsoed dalam mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini juga menyoroti manfaat ganda dimana perempuan tidak hanya memperoleh keterampilan baru, namun juga mengembangkan jaringan bisnis yang dapat memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.

Kerja sama antara PIP dan UNSOED ini tidak hanya meningkatkan produksi, namun juga meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya budidaya ramah lingkungan, sejalan dengan upaya menjaga ekosistem lokal. Kami berharap proyek ini dapat menjadi inspirasi untuk memberdayakan UKM lainnya di Indonesia, menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan dapat dicapai melalui kemitraan strategis, sehingga membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel