Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Pangan (Menko) Zulkifli Hasan (Zulhas) berencana menutup impor beras pada tahun depan seiring dengan cadangan beras Indonesia yang dinilai masih aman.
Zuhas menjelaskan, pemerintah sendiri memutuskan mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton pada tahun 2024. Namun, dia mengakui kuota impor beras masih belum tercapai. Oleh karena itu, Indonesia masih memiliki sisa kuota impor beras yang belum terpenuhi pada tahun 2024.
Untuk itu, Zulas mengatakan pemerintah berpeluang tidak melakukan impor beras pada tahun depan. Namun jika ada impor, dia memastikan impornya sedikit.
“Jadi karena stok kita banyak dan mencukupi, kemungkinan tahun depan kita usahakan tidak impor. Bahkan (impor) hanya sedikit,” kata Zuhas saat ditemui di Graha Mandiri di Jakarta, Senin (11 November 2024).
Apalagi Indonesia akan memasuki kondisi kekurangan atau panen buruk pada Januari hingga Februari 2024. Zuhas mengatakan, saat kelangkaan ini terjadi, produksi beras Indonesia hanya 1 juta hingga 1,5 juta ton.
Namun Zulas mengungkapkan, hingga Maret hingga Mei mendatang, produksi beras kemungkinan akan surplus sebesar 3,5 juta ton.
“Jangan khawatir, stok [beras] kita di Bulog saat ini ada 2 juta ton. Sisa 2 juta ton itu akan disimpan Bulog sampai akhir Desember, tapi kita tidak bisa mengambil semua saham yang diputuskan kemarin. , ” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Menko Zuhas mengatakan pemerintah akan meningkatkan produksi beras pada tahun depan dan mengurangi ketergantungan impor.
“Selanjutnya tahun depan kita akan lebih giat mempersiapkan diri agar bisa berjalan dengan baik, sebisa mungkin mengurangi impor dan meningkatkan produksi,” kata Zulhas di Gudang Bulog Sunter, Kelapa Gading Timur, Jakarta, Senin (4/4). ) . 11/2024).
Selain itu, Zulas juga berharap bantuan sosial (bansos) beras kepada masyarakat juga dapat dilaksanakan.
Pemerintah memutuskan mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, hanya 1 juta ton beras yang harus diimpor ke Indonesia. Sedangkan Perum Bulog baru menyelesaikan 150.000 ton dari sisa 1 juta ton. Artinya, sisa beras sebanyak 850.000 ton akan membanjiri pasar Indonesia.
“Ini sudah diputuskan tahun lalu, 3,6 juta ton beras, tapi belum selesai,” jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel