Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak aktif mencapai 56,8 juta orang pada akhir Oktober 2024. Jumlah tersebut naik dibandingkan jumlah anggota tidak aktif pada akhir Juni 2024 sebanyak 56,15 juta. 

David Bangun, Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, mengatakan meski jumlah peserta tidak aktif terus bertambah, masih banyak lagi yang tetap aktif. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan pelanggan yang mencapai 277,5 juta pada akhir Oktober 2024. 

“Semakin banyak anggota yang mendaftar, semakin banyak orang yang mungkin tidak aktif, namun tentu saja semakin banyak orang yang tetap aktif.”   Makanya anggota aktif bertambah 7,2 juta di bulan Oktober, tapi anggota tidak aktif hanya bertambah 3,3 juta, kata David kepada Bisnis, Rabu. (13/11/2024). 

David mengatakan BPJS Kesehatan masih berkomitmen untuk mengaktifkan kembali anggota yang tidak aktif melalui berbagai program.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan upaya perekrutan perusahaan yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan. Kemudian tingkatkan upaya Anda untuk menyelidiki perusahaan yang telah mendaftar tetapi belum melaporkan seluruh pekerjanya. 

BPJS Kesehatan juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kolaborasi dan prediksi penyakit. Badan publik ini juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk menjalin kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait, untuk mendorong partisipasi aktif dalam pelayanan publiknya. 

Misalnya saja saat mengeluarkan SIM, SKCK, menunaikan ibadah haji, umrah, pendaftaran sekolah, menuntut ilmu bahkan pembinaan nelayan, kata David. 

Selain itu, David mengatakan upaya lain untuk meningkatkan engagement peserta BPJS Kesehatan adalah dengan menguji sistem distribusi iuran antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan perusahaan.

Program ini menyasar orang-orang yang terkait dengan perusahaan, seperti pekerja harian di perusahaan kelapa sawit, yang mungkin tidak yakin akan kemampuan mereka untuk membayar iuran mereka sendiri.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap beban kontribusi dapat ditanggung bersama sehingga memudahkan para peserta. demi kesejahteraan pegawai tidak tetap,” kata David.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan saluran WA