Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia pada 2024 sebagian besar belum menghabiskan seluruh dana hasil penawaran umum perdana (IPO). Sejauh ini baru empat emiten baru yang menghabiskan seluruh dana IPO-nya.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari 24 emiten baru yang melaporkan penggunaan uangnya ke pasar saham Indonesia, 4 dari 23 emiten memenuhi seluruh dana IPO. Sedangkan sisanya masih mendapatkan pendanaan dari penawaran umum perdana (IPO).
Saat ini empat perusahaan yang menerima seluruh dana IPO adalah PT Benteng Api Technic Tbk. (BATR), PT Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE), PT Manggung Polahraya Tbk. (MANG), dan PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI).
Saat ini BATR telah menghimpun dana IPO sebesar Rp 68,20 miliar. Seluruh dana baru tersebut digunakan perseroan untuk menutup simpanan sebesar Rp3,77 miliar dan kebutuhan modal kerja sebesar Rp64,42 miliar.
Belanja modal perseroan meliputi pembelian tanah dan bangunan dari pihak berelasi Rp24,90 miliar, pembangunan dan renovasi Rp6,4 miliar, pembelian peralatan laboratorium baru Rp3,65 miliar. Selanjutnya pembelian mesin produksi baru sebesar Rp4,40 miliar dan pembelian barang jadi seperti bahan baku Rp25,01 miliar.
Selanjutnya, LIVE telah mengantongi dana IPO sebesar Rp 119,63 miliar. Menyadari penggunaannya, perseroan menggunakan Rp3,62 miliar untuk membayar jumlah tersebut dan menerima Rp116,01 miliar untuk modal kerja dan pembayaran utang.
Rinciannya antara lain pembayaran utang bank sebesar Rp25 miliar dan pembayaran utang komersial ke cabang lain yang juga membayar utang bank sebesar Rp25 miliar. Untuk modal kerja, perseroan menggunakan sisanya sebesar Rp66,01 miliar.
Saluran pertumbuhan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) mendapat dana baru dari IPO sebesar Rp 76,25 miliar. Setelah dikurangi Rp2,85 miliar, sisa Rp73,39 miliar digunakan perseroan untuk modal kerja.
PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) catat dana IPO sebesar Rp 125 miliar.
Perseroan telah menyetor modal Rp45 miliar di PT BPK dan Rp35 miliar di PT MPM. Sisanya Rp 40,51 miliar digunakan untuk proyek permodalan perseroan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel