Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (13/11/2024), dilindungi penguatan dolar AS.
Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup di bawah Rp 15.781 per dolar. Rupiah melemah 92 poin atau 0,59% sedangkan dolar AS melemah 92 poin atau 0,59%. dia. Indeks dolar menguat 0,31% menjadi 105,782.
Beberapa mata uang kawasan Asia lainnya melemah terhadap dolar AS. dia. Dolar. Yen Jepang melemah 0,07%, dolar Singapura melemah 0,25%, baht Thailand melemah 0,74%, dan yuan Tiongkok melemah 0,21%.
Selain itu, Peso Filipina melemah 0,37%, Won Korea melemah 0,46%, Ringgit Malaysia melemah 0,61%, Dolar Taiwan melemah 0,34%, Dolar Hongkong melemah 0,03%, dan Rupee India melemah 0,02%. % per dolar.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergejolak namun mampu ditutup di bawah kisaran Rp 15.770-Rp 15.880 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan sejumlah pertimbangan yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah saat ini. Saat ini, katanya, pasar mengandalkan kebijakan inflasi di bawah Trump, yang mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang lama.
Dia mengatakan dolar mencapai level tertingginya pada minggu ini, ketika AS. Sikap proteksionis Trump terhadap perdagangan dan imigrasi diperkirakan menjadi alasan yang lebih besar terhadap peningkatan ini.
Menurutnya, fokus minggu ini adalah AS. dia. Data inflasi indeks harga konsumen yang diperkirakan menunjukkan bahwa kenaikan tersebut berkelanjutan di bulan Oktober. Pengumuman tersebut juga berperan dalam ekspektasi suku bunga.
Selain itu, Ibrahim mengatakan selain pengumuman inflasi, beberapa pejabat Federal Reserve juga akan berbicara minggu ini, yang akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang kebijakan tersebut setelah bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada minggu lalu.
CME Fedwatch menunjukkan para pedagang bertaruh pada peluang 66,7% penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Desember, dan tingkat peluang sebesar 33,3% akan tetap ada.
Selain itu, dia mengatakan Kongres Rakyat China menyetujui 10 triliun yuan atau dolar AS. dia. $1,4 triliun untuk langkah-langkah utang baru untuk mendukung pemerintah daerah.
Namun, dia mengatakan bahwa para pedagang berhak menentang kurangnya peraturan mengenai konsumsi pribadi dan pasar properti, terutama dalam menghadapi kenaikan tarif perdagangan di bawah kepresidenan Trump.
Namun, analis dari JPMorgan mengatakan bahwa Tiongkok kemungkinan besar akan mengeluarkan langkah-langkah fiskal dalam beberapa bulan mendatang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel