Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyatakan akan terus meningkatkan penerapan 5G secara terukur sambil menunggu spektrum frekuensi baru tiba.
Perusahaan telekomunikasi pelat merah itu juga berharap ada insentif dari pemerintah untuk mendorong penetrasi teknologi baru tersebut.
Hingga triwulan III tahun 2024, Telkomsel, anak perusahaan Telkom, mengoperasikan 269.066 BTS, jumlah tersebut terdiri dari 48.789 BTS 2G, 219.330 BTS 4G, dan 947 BTS 5G.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, pembangunan BTS 5G yang dilakukan Telkomsel saat ini masih selektif dan belum bisa menyeluruh. Karena tidak ada spektrum yang mendukung jaringan ini.
“Yang ingin kami sampaikan, 5G belum berkembang maksimal karena spektrumnya belum ada, dan use case bagi pengguna 5G masih sangat terbatas,” kata Ririk dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Keenam DPR, Selasa (12 /11/2024) lagi sore harinya
Ririk mengatakan, untuk mengembangkan jaringan 5G di Israel, pihaknya berharap ada kelonggaran atau insentif untuk pengembangan BTS 5G.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap ada keringanan pembayaran biaya spektrum dan sejenisnya, sehingga perkembangan 5G tidak berdampak buruk bagi masyarakat.
Telkom bukan satu-satunya yang menaruh harapan itu, kata Ririk. Namun, operator lain mengharapkan hal yang sama untuk pengembangan jaringan 5G.
“Insentif fiskal atau nonfiskal untuk pengembangan 5G dan alokasi frekuensi atau alokasi spektrum, dengan spektrum yang lebih fleksibel,” kata Ririk.
Diberitakan sebelumnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengoperasikan base transmitter station (BTS) 5G di 1.000 titik di 56 provinsi/kota, untuk mendukung visi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meningkatkan kecepatan Internet menuju Indonesia Emas 2045 .
Kecepatan internet Indonesia saat ini berada di angka 90an. Salah satu yang terendah di Asia Tenggara.
Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel Saki H. Bramono menjelaskan, perseroan terus menambah titik-titik baru 5G secara tepat dan terukur, mencakup berbagai kawasan strategis seperti kawasan industri, kawasan pemukiman, bandara internasional, pelabuhan, rumah sakit, dan kawasan pilihan. destinasi wisata, dan Kawasan Pengembangan Kota Kepulauan.
“Hal ini untuk menjaga dan memperkuat industri telekomunikasi dan ekosistem digital untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 melalui langkah-langkah yang terukur, bertahap dan tepat sasaran,” kata Saki kepada Bisnis, Jumat (25/10/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel