Bisnis.com, JAKARTA — Setiap tahunnya, tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Pneumonia Sedunia. Tidak hanya anak-anak, orang lanjut usia pun kerap menderita penyakit ini.

Pneumonia pada lansia dapat dengan cepat menjadi serius dan berakibat fatal. Pada Hari Pneumonia Sedunia, pelajari gejala dan cara mencegah infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru ini.

Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru, termasuk pada lansia. 

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita melemah dan kita mudah terinfeksi segala jenis bakteri dan virus. 

Bakteri adalah penyebab umum infeksi paru-paru ini pada orang dewasa. Pneumonia dapat memburuk dengan mudah pada orang lanjut usia dan bahkan dapat dipersulit oleh penyakit lain.

Oleh karena itu, pengobatan tepat waktu sangatlah penting. Masalahnya, gejala klasik infeksi pneumonia, seperti demam dan batuk, biasanya tidak terjadi pada lansia. 

Menurut artikel Health Shots, pneumonia adalah infeksi paru-paru serius yang menyebabkan kantung udara (alveoli) paru-paru meradang. 

Pada kasus pneumonia, alveoli dapat terisi cairan atau nanah sehingga menimbulkan gejala seperti batuk dan demam. Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, namun sangat berbahaya bagi orang lanjut usia karena melemahnya sistem kekebalan tubuh dan kondisi kesehatan lain yang menyertainya.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, jamur, dan virus, namun bakteri adalah salah satu penyebab paling umum dari infeksi ini pada orang dewasa.

Menurut Institut Jantung, Paru-Paru, dan Darah Nasional AS, pneumonia akibat bakteri adalah jenis yang paling umum, seringkali hanya menyerang sebagian paru-paru. Menurut American Lung Association, ada empat tahap pneumonia:

1. Kemacetan: Alveoli ini terisi cairan, menyebabkan batuk ringan dan kelelahan.

2. Hepatisasi merah: Peradangan meningkat dan paru-paru tampak merah dan keras. Gejalanya memburuk, batuk dan suhu meningkat.

3. Hepatisasi abu-abu: respon imun berlanjut, dan paru-paru tampak abu-abu akibat rusaknya sel darah merah.

4. Solusi: Saat tubuh mulai melawan infeksi, gejalanya berangsur-angsur membaik.

Lalu apa saja gejala pneumonia pada lansia?

Demam atau batuk berdahak merupakan gejala umum pneumonia. Namun, orang lanjut usia yang menderita infeksi ini biasanya tidak menyadari gejala-gejala tersebut. Hal ini juga ditunjukkan dalam penelitian yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine pada tahun 2021. 

Namun, gejala pneumonia yang mungkin terjadi pada lansia antara lain:

– Kebingungan akan meningkat

– hilangnya kesadaran sementara

– Sesak napas

– Frekuensi pernapasan lebih besar dari 30 kali per menit

– Denyut nadi lebih dari 120 denyut per menit

– masalah sirkulasi darah berhubungan dengan penurunan tekanan darah (nilai diastolik di bawah 60 mm Hg)

Selain itu, perhatian juga harus diberikan terhadap kemungkinan memburuknya kondisi kesehatan yang ada pada lansia.

Lansia dengan kondisi kronis seperti gangguan jantung, penyakit paru obstruktif kronik, diabetes, atau penyakit ginjal kronis sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami infeksi ini. Pengobatan pneumonia pada lansia

Pengobatan pneumonia pada pasien lanjut usia meliputi: 1. Terapi antibiotik

Terapi ini disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi. Pada kasus rawat inap, diberikan kombinasi antibiotik seperti ceftriaxone dan azithromycin. Penting untuk menyelesaikan pengobatan dan memastikan kesembuhan total dari pneumonia. 2. Terapi oksigen

Orang dengan infeksi ini mengalami kesulitan bernapas. Oleh karena itu, mereka diberikan oksigen tambahan untuk menjaga tingkat oksigen yang cukup. Ketika kadar oksigen meningkat, sistem kekebalan tubuh lebih mampu melawan infeksi. Masker wajah, ventilasi mekanis, dan kanula hidung adalah beberapa metode penerapan terapi ini. 3. Hidrasi dan nutrisi

Cairan dan makanan berprotein tinggi sangat penting untuk pemulihan. Mengonsumsi ayam, telur, dan kacang-kacangan merupakan pilihan yang baik untuk pemulihan otot dan fungsi kekebalan tubuh. Jika mereka kesulitan menelan, berikan mereka makanan lunak seperti oatmeal, yogurt, atau kentang tumbuk.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan VA