Bisnis.com, JAKARTA — Anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), PT Chandra Daya Investasi (CDI) membeli empat kapal minyak atau kimia dan satu kapal gas alam. 

Keempat kapal ini sekaligus menjadi armada pertama yang dimiliki anak usaha TPIA ini. 

Melalui keterbukaan informasi, manajemen menyebut akuisisi keempat kapal tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat rantai pasokan global layanan transportasi laut. 

Sedangkan operasional armada akan dilakukan melalui anak perusahaan logistik CDI, PT Chandra Shipping Internasional (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). 

“Pembelian empat kapal ini merupakan bagian dari upaya memperkuat posisi CDI dalam ekosistem logistik maritim global untuk memberikan layanan yang andal dan mendukung kebutuhan industri,” kata Direktur CSI dan MIM Lingga Widastri dalam siaran pers, Selasa (12/11/2024). ). 

Semakin masifnya akuisisi kapal Grup Prajogo Pangestu ini seiring dengan minat TPIA untuk mencatatkan anak usahanya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lingga mengatakan pengoperasian armada tersebut mencerminkan komitmen perusahaan untuk tumbuh dan berinovasi sebagai pemasok solusi energi, kimia, dan infrastruktur di Asia Tenggara. 

“Selain untuk mendukung tujuan jangka panjang perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya. 

CSI & MIM merupakan anak perusahaan CDI, sebuah entitas yang didirikan oleh Chandra Asri Group untuk mengembangkan bisnis di sektor infrastruktur termasuk listrik, air, logistik, dan penyimpanan. 

CDI juga memiliki usaha patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW dengan Posco International.

Selain itu, CDI memiliki layanan penyewaan kapal tanker dan pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di Pulau Jawa. 

Merujuk pada laporan keuangan, TPIA secara tidak langsung memiliki beberapa anak perusahaan melalui CDI seperti PT Redeco Petrolin Utama (RPU), PT Krakatau Chandra Energi, PT Chandra Samudera Port, PT Chandra Shipping International.

CDI dan anak perusahaannya memiliki aset lancar sebesar $605 juta, turun tipis dibandingkan akhir tahun 2023 yang bernilai $626,07 juta. Liabilitas CDI tercatat sebesar $209,30 juta yang sebagian besar merupakan liabilitas jangka panjang. 

CDI memperoleh pendapatan $47,11 juta pada Semester 1/2024. Sedangkan laba CDI periode berjalan tercatat sebesar $15,28 juta, tumbuh tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2023 yang senilai $1,44 juta. 

Namun, kinerja TPIA mengalami penurunan dan justru menurun pada paruh pertama tahun 2024. Perusahaan memperoleh laba bersih sebesar $866,5 juta, turun 19,3% dari tahun ke tahun. Pendapatan perseroan sebagian besar berasal dari bisnis kimia yang menyumbang $819,3 juta, dan sisanya berasal dari bisnis infrastruktur. 

TPIA mencatat beban pokok penjualan sebesar $853,6 juta, turun 16,9% dari tahun ke tahun, meninggalkan laba kotor sebesar $12,9 juta, turun 72,7% dari tahun ke tahun. 

Sementara itu, kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada induk TPIA adalah sebesar $47,46 juta pada semester I/2024, naik dari $586,000 juta pada semester I/2023.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel