Bisnis.com, JAKARTA – Tbk, perusahaan patungan penerbit Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan TP Rachmat PT Essa Industries Indonesia. (ESSA) telah menghentikan kegiatan operasional pabrik amoniaknya. Penghentian sementara operasi ini akan berdampak pada produksi amonia.

Manajer Hukum dan Sekretaris Perusahaan Essa Industries Shinta Siringoringo mengatakan PT Panca Amara Utama (PAU), anak perusahaan ESSA, akan menerapkan rencana penghentian sementara operasi atau rencana penutupan pabrik. Pabrik tersebut berlokasi di Pabrik Amoniak Banggai (BAP) di Bangai, Luuk, Sulawesi Tengah. 

“Penghentian operasional akan dilaksanakan selama +1 minggu terhitung tanggal 27 Mei 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 17 Mei 2024. 

Shinta juga mengatakan, rencana pra-penutupan harus dilaksanakan dengan pekerjaan pemeliharaan fasilitas terjadwal yang dilakukan ESSA untuk menjaga standar pengoperasian fasilitas tetap optimal. 

Namun, langkah-langkah ini berdampak pada penurunan produksi amonia. Hal ini konsisten dengan komitmen ESSA terhadap keunggulan operasional. 

BAP mengklaim sebagai pabrik amonia paling efisien di dunia dengan menggunakan KBR yang mereformasi sistem penukar dan teknologi pemurni, aktivitas yang dibutuhkan BAP untuk mempertahankan kinerja yang andal dan keunggulan operasional.

Seperti diketahui, pada kuartal I 2024 ESSA mencatatkan peningkatan produksi, namun realisasi harga amoniak lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Harga jual amonia ESSA turun 51% year-on-year. Artinya, pada kuartal pertama tahun 2024, turun dari $708 per metrik ton menjadi rata-rata $344 per metrik ton. 

Harga amonia sempat anjlok pada awal tahun 2024 akibat permasalahan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Laut Merah, namun kemudian mencapai titik terendah pada Maret 2024 dan kemudian menunjukkan tren kenaikan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.