Bisnis.com, JAKARTA – Banyak kepala desa dari berbagai daerah mengaku belum mendapat tambahan kuota pupuk dari Menteri Pertanian (lama) Andi Amran Sulaiman.

Rupanya, Amran mengklaim pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menambah kuota pupuk sebesar 100% sejak Januari lalu.

“Dari Januari pupuk sudah dikirim ya, keputusannya diambil Januari, sekarang sudah sebelas bulan, tapi belum, 100% ekstra,” kata Amran pada Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Kecukupan Pangan Berkelanjutan di Gedung DPR. Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Amran pun meminta Wakapolri menyampaikan keluhan yang terjadi selama ini di lapangan, mulai dari Solo, Sumsel, Banyuwangi, Cilacap, hingga Aceh.

“Kami terbuka, jadi ke depan harusnya jadi satu, tapi pesanannya ada tujuh. Pupuk sudah dikirim sejak Januari, keputusannya diambil Januari, sekarang sudah sebelas bulan,” ujarnya.

Kepala desa di wilayah Cilacap misalnya, mengaku belum mendapat informasi soal tambahan kuota pupuk 100%. “Pak Bupati Cilacap, cek langsung ke pengurus di sana, masalahnya di mana,” tanya Amran.

Duit ketiga, Bupati Purbalingga juga merasakannya. Diakuinya, ada kendala pada sistem distribusi pupuk melalui Koperasi Usaha Desa (KUD). 

“Sampai hari ini saya menolak menanam jagung karena tidak ada pupuk. Jadi kuotanya masih kurang pak,” kata Kepala Desa Kabupaten Purbalingga kepada Menteri Pertanian.

Mentan Amran juga meminta Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeluarkan perintah mengenai pupuk.

“Ini Jawa [yang belum dapat pupuk tambahan], Papua? Bagaimana dengan Aceh? Pak, bagaimana dengan Sumatera? Kenapa seperti ini? Coba tanya langsung ke pengelolanya kenapa?” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA