Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Agen Eksklusif Alat Berat Indonesia (PAABI) mencatat penjualan alat berat mengalami penurunan akibat pembatasan beberapa produk lokal. Kondisi tersebut sebagaimana disebutkan, merupakan imbas dari pemberlakuan Keputusan Menteri Perdagangan (Permandag) Nomor 8 Tahun 2024.
Aturan tersebut mengatur tata niaga impor yang memberlakukan larangan dan pembatasan (latreats) terhadap barang impor sebagai perubahan atas Permendag 36/2024 yang dinilai memberatkan industri.
Ketua PAABI Yoshi Sandidarama mengatakan melalui kebijakan transportasi terkini, penjualan alat berat terus mengalami penurunan sekitar 15% antara Januari hingga September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Produk dalam negeri masih terbatas. Saat ini hanya tersedia ekskavator merek Pindad untuk alat berat, dan spesifikasinya masih terbatas pada kelas 20 ton,” kata Yoshi kepada Bisnis, Rabu (6/11/2024).
Padahal, kebutuhan ekskavator 20 ton dalam negeri akan mencapai 7.000 unit pada tahun 2023. Keterbatasan produk lokal rupanya disebabkan sulitnya mendapatkan bahan baku yang masih harus diimpor.
Untuk itu, dia meminta pemerintah mengubah aturan impor, terutama dengan memberikan kelonggaran pada bahan yang tidak tersedia dari produsen dalam negeri.
“Sebenarnya skrupnya juga ada yang rusak, meski ada skrup yang belum bisa kami buat karena spesifikasi bahannya belum kami miliki,” ujarnya.
Di sisi lain, menurut dia, permintaan peralatan pertambangan dan konstruksi tinggi di pasar yang lemah, meski kebijakan kelanjutan proyek infrastruktur semakin masif.
Situasi ini disebabkan oleh tahun politik yang kaya akan situasi bisnis yang terlihat, sehingga para pelaku industri menunggu politisi dari pemerintahan baru sebelum memulai kembali usahanya.
Penjualan alat berat juga akan didorong pada tahun ini dengan menerapkan strategi persaingan harga. Hal ini untuk mendukung target produksi alat berat sebanyak 8.000 unit hingga akhir tahun.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi alat berat periode Januari-September 2024 mencapai 5.138 unit, turun 6.248 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel