Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah ditutup ke level Rp15.978 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (20/5/2024). 

Rupiah melemah 0,14% atau 23 poin ke Rp15.978 per dolar AS, menurut data Bloomberg. Terlihat dolar menguat 0,03% menjadi 104,360. 

Banyak mata uang regional Asia lainnya yang bergerak terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,05%, won Korea 0,05%, peso Filipina 0,44%, dan yuan Tiongkok 0,10%. 

Sedangkan baht Thailand menguat 0,36%, ringgit Malaysia menguat 0,06%, dan rupee India menguat 0,19%. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan data pekan lalu menunjukkan harga konsumen AS untuk bulan April turun, sehingga membuat pasar memperkirakan 50 basis poin (basis poin) atau setidaknya dua kali penurunan suku bunga tahun ini, meski berbagai pejabat The Fed mengatakan bisa lebih rendah diperingatkan tentang. . 

“Jadi para investor bertaruh pada pelonggaran sebesar 46 basis poin tahun ini, dan hanya tingkat suku bunga yang ditetapkan pada bulan November yang sepenuhnya diperhitungkan,” kata harian itu dalam penelitiannya.  

Ibrahim menjelaskan fokusnya adalah pada laporan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan diumumkan pada 31 Mei. 

Pasar juga akan fokus pada risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dijadwalkan pada hari Rabu. Data awal PMI untuk Zona Euro, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat akan dirilis minggu ini, bersama dengan daftar lengkap pembicara Fed.

Di sisi lain, para ekonom memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) Indonesia akan meningkat pada kuartal I-2024. Situasi ini kemungkinan besar akan terjadi seiring dengan penurunan penjualan dana berlebih. 

Neraca berjalan Indonesia akan mencatat defisit sebesar -0,40% PDB pada triwulan I tahun 2024, dengan kenaikan sebesar 0,90% PDB pada triwulan I tahun 2023. 

Hal ini juga mengindikasikan defisit anggaran meningkat sebesar -0,38% terhadap PDB pada triwulan IV tahun 2023. Penyebab utama peningkatan defisit transaksi berjalan adalah neraca perdagangan yang turun dari US$ 12,11 miliar pada Januari-Maret 2023 menjadi US$ 7,41 miliar pada Januari-Maret 2024. 

Akibat sentimen tersebut, Ibrahim berencana rupiah menguat namun ditutup melemah di kisaran Rp 15.960-Rp 16.030 per dolar AS pada perdagangan besok (21/5/2024), Selasa.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel