Bisnis.com, Jakarta – Empat emiten yang bergerak di sektor kesehatan, khususnya farmasi, mencatatkan kenaikan laba bersih pada Januari hingga September 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, ada empat emiten farmasi besar yang mencatatkan kenaikan laba bersih selama sembilan bulan tahun 2024. Nilai laba bersih tertinggi diraih oleh KLBF, TSPC, SIDO dan SOHO.
Lebih tepatnya, emiten farmasi yang paling menguntungkan adalah Kalbe Pharma Tbk. (KLBF) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas besar sebesar Rp 2,37 triliun hingga kuartal III 2024. Jumlah tersebut meningkat 15,18% dari Rp 2,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hal ini sejalan dengan penjualan bersih KLBF yang juga meningkat 7,44% menjadi Rp 24,23 triliun pada Q3 2024 dari Rp 22,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan KLBF didorong oleh penjualan obat resep sebesar Rp 6,25 triliun pada Q3 2024, naik 10,8% dari Rp 5,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu juga menyediakan produk kesehatan senilai Rp 2,74 triliun pada kuartal III 2024, meningkat 4,61% dari Rp 2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Makanan juga memberikan kontribusi sebesar Rp 6,04 triliun, meningkat 2,8% year-on-year. Berikutnya, distribusi dan logistik memberikan kontribusi sebesar Rp 7,86 triliun, meningkat 12,6% year-on-year. Sedangkan ekspor menyumbang Rp 1,32 triliun.
Penerbit kedua adalah PT Tempo Scan Pacific Tbk. ( TSPC ) membukukan laba bersih sebesar 1,8 triliun pada Q3 2024. Jumlah tersebut meningkat 13,71% dari Rp 952 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
TSPC juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 3,93% pada kuartal III 2024 menjadi Rp 10,1 triliun dari Rp 9,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Tingkat pertumbuhan ini meningkat 3,67% menjadi Rp 9,8 triliun, dan penjualan di luar negeri meningkat 12% menjadi Rp 343 miliar.
Kemudian penerbit ketiga adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 778,1 miliar pada kuartal III 2024. Jumlah tersebut meningkat 32,65% dari Rp 586,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sid Munkul juga melaporkan penjualan meningkat 11,24% menjadi Rp 2,62 triliun pada kuartal III 2024 dari Rp 2,36 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh penjualan 1,5 miliar obat herbal dan suplemen, naik 6,1% dari tahun ke tahun.
Selain itu, penjualan produk makanan dan minuman juga memberikan kontribusi sebesar Rp 986 miliar, meningkat 20,2% year-on-year. Berikutnya, sektor farmasi menyumbang 95,2 miliar Rupiah, meningkat 11,5% year-on-year.
Penerbit keempat adalah PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) diperkirakan akan membukukan laba bersih sebesar 341,4 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024. Jumlah tersebut meningkat 26,46% dari Rp 270 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih SOHO pun meningkat 23,92% dari Rp 6,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 7,4 triliun pada kuartal III 2024. Farmasi menyumbang Rp 4,4 triliun, produk kesehatan konsumen Rp 2,2 triliun, dan alat kesehatan Rp 1,2 triliun terhadap pertumbuhan tersebut.
Empat penerbit obat dengan pendapatan tertinggi hingga triwulan III 2024 adalah:
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA