Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat hingga menembus level 7.200 pada perdagangan Senin (5/6/2024), sesuai rekomendasi saham preferen GOTO-CPIN.

Pada perdagangan 29 April hingga 3 Mei 2024, IHSG menguat 1,40% menjadi 7.134,72 dari penutupan pekan sebelumnya di 7.036,07.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG nampaknya akan kembali menguat diiringi volume bearish dan masih menguji garis MA5. Kalaupun berpeluang kembali, selama berada di bawah garis MA100, ia berpeluang menguji support garis MA200.

“Jika berhasil menembus garis MA100, Anda berpeluang kembali ke Higher High (HH) dan menguji highnya pada 24 Maret. Range pergerakan IHSG saat ini berada pada kisaran 7.000 hingga 7.200,” jelasnya dalam postingan riset. Rekomendasi saham RHB Sekuritas CPIN Charoen Pokphand Indonesia mulai pulih dan menembus resistance garis MA5 dengan candle Harami yang naik meski dengan volume rendah. Selama berada di atas garis MA5, ada peluang untuk menembus resistance MA50 untuk menguji resistance MA20. Zona buy di sekitar 4950 dengan target jual 5175 hingga 5400. Cut loss di 4840. GOTO GoTo Gojek Tokopedia terlihat memantul keluar dari garis resistance MA20 dengan level Higher High (HH) disertai volume. Selama berada di atas garis MA20, ada peluang untuk kembali kembali dan menguji resistance di garis MA50. Zona beli di sekitar 64 dengan target jual antara 69 dan 75. Cut loss di 61. MAPA MAPA Adiperkasa MAP aktif kembali menembus garis resistance MA5 bahkan pada volume. Meskipun berada di atas garis MA5, ada peluang untuk kembali menguji resistance di garis MA20. Zona beli di sekitar 810 dengan target jual 915 hingga 1000. Stop loss di 745. BFIN BFI Finance Indonesia kembali dari support garis MA5 dan mencapai level Higher High (HH) bahkan pada volume rendah. Meskipun berada di atas garis MA5, ada peluang untuk kembali menguji resistance di garis MA20. Zona beli di sekitar 1055 dengan target jual antara 1165 dan 1285. Cut loss di 995

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif adalah Teknologi (GOTO, EMTK, DCII, BUKA), Properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS) dan Kesehatan (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL).

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif adalah Energi (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), Bahan Baku (TPIA, MDKA, INKP, INTP), Industri (ASII, UNTR, IMPC, ARNA) dan Siklus (MSIN, ACES, MAPI, SCMA ) ).

Sektor yang kurang menunjukkan momentum positif adalah sektor infrastruktur (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA). Sektor-sektor yang menunjukkan momentum negatif terbatas adalah sektor non-siklus (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), keuangan (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO) dan transportasi (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD).

Terkait sektor momentum, disarankan untuk mengurangi kepemilikan pada sektor yang memiliki momentum negatif dan meningkatkan kepemilikan pada sektor yang memiliki momentum positif. Untuk sektor-sektor yang momentumnya sudah mencapai titik terendah, Anda dapat menjalankan strategi akumulasi secara berkala

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel