Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik tipis di tengah ketidakpastian pemilu AS dan sentimen pasar yang memperkirakan kemungkinan hasil pemilu kontroversial dan ketegangan politik. Investor juga akan terus mencermati rapat kebijakan Federal Reserve alias The Fed pada pekan ini.
Mengutip Reuters Selasa (11/5/2024), harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$2.737,35 per troy ounce setelah mencapai rekor tertinggi $2.790,15 pada hari Kamis. Sementara itu, emas berjangka AS turun 0,1% menjadi lebih dari $2,746.20 per troy ounce.
Pemilihan presiden AS akan diadakan pada Selasa waktu setempat, dengan jajak pendapat menunjukkan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris dan Donald Trump dari Partai Republik bersaing ketat untuk menduduki Gedung Putih.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan bulan lalu menemukan kekhawatiran bahwa AS dapat melihat terulangnya kerusuhan yang terjadi setelah kekalahan Trump pada pemilu tahun 2020 jika klaim palsunya bahwa kekalahannya adalah akibat penipuan, memerintahkan ratusan orang untuk menyerang gedung Capitol AS. .
“Jika Trump menang, saya pikir harga emas akan bagus di sini. Mungkin kita lebih khawatir mengenai inflasi dengan semua tingkat inflasi yang dibicarakannya,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Yang juga menarik perhatian minggu ini adalah keputusan suku bunga The Fed pada hari Kamis, dengan pasar secara luas memperkirakan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin.
Emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik dan cenderung membaik ketika suku bunga rendah.
“Saya pikir pendorong emas minggu ini adalah pemilu AS. Dalam pandangan saya, suku bunga The Fed kemungkinan tidak akan menyebabkan banyak pergerakan karena bank kemungkinan akan memberikan sinyal penurunan lebih lanjut sesuai dengan ekspektasi pasar,” kata analis UBS, Giovanni. Staunovo.
Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,4%, mencapai level terendah dalam dua minggu. Melemahnya mata uang AS membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel