Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) menyambut baik rencana pemerintah memperpanjang Pemberian Insentif Pajak Bumi dan Bangunan (PPN DTP) hingga tahun 2025.

Wakil Direktur Jenderal DPP REI Bambang Ekajaya mengatakan sektor properti dinilai masih membutuhkan insentif untuk memastikan kondisi pasar tetap terjaga.

“Iya, seperti sektor mobil, properti masih butuh insentif. Salah satunya DTP PPN dan kalau benar akan berlanjut di edisi ke-3,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (5/11/2024). . 

Namun, untuk menambah dampak yang lebih besar terhadap penerapan PPN DTP tahun ini, pemerintah harus mempertimbangkan bahwa insentif PPN DTP pada tahun 2025 dapat dirasakan oleh pembeli penting properti.

Pasalnya, tambah Bambang, penerapan PPN DTP saat ini hanya berlaku untuk pembelian rumah jadi. Di area ini, hanya sedikit pengembang yang memiliki fitur ini.

“Kalau bisa, bisa dijadikan rumah besar. Dengan syarat tertentu, misalnya penyerahan unit memakan waktu maksimal 6 bulan sejak pengembang peserta UTJ [Soft money] sudah memenuhi manfaat dan berpengalaman di bidangnya. properti, itu bukan pengembang baru, “jelasnya.

Oleh karena itu, penerapan DTP PPN diharapkan dapat memberikan dampak yang luas, terutama dalam hal peningkatan belanja konsumsi masyarakat. 

Sebelumnya, pemerintah menyatakan akan memperpanjang kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) pemerintah yang dikenal dengan potongan harga kendaraan listrik sektor perumahan hingga tahun depan atau 2025.

Penegasan langsung perpanjangan Nilai Pengurangan Pajak Pemerintah (PPN-DTP) oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat komunikasi singkat di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).

Saat ini sejumlah insentif perpajakan akan berakhir namun diperpanjang hingga tahun depan, yaitu PPN-DTP untuk Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), PPN-DTP untuk kendaraan listrik dan kendaraan berbasis listrik, serta PPN-DTP. properti atau rumah.

“Ini [peningkatan insentif perpajakan] akan segera dibicarakan dengan Menteri Keuangan,” kata Airlangga.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA