Bisnis.com, JAKARTA – PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mengalami penurunan pendapatan pada kuartal III-2024. Berbeda dengan laba kuartal III 2023, APLN kali ini mencatatkan kerugian.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan III/2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 29,07% secara year-on-year (year-on-year) menjadi Rp 2,77 triliun. Sebagai perbandingan, pada kuartal III 2023, top line APLN mencapai Rp 3,91 triliun.

Berdasarkan total pendapatan operasional, APLN mengalami penurunan penjualan 42,51% year-on-year menjadi Rp 1,63 triliun dari sebelumnya Rp 2,84 triliun.

Pada kuartal III 2023, peningkatan pendapatan penjualan disebabkan oleh penjualan pusat perbelanjaan Neo Soho kepada PT NSM Assets Indonesia sebesar 1,3 triliun. Sedangkan APLN belum menjual aset apa pun pada tahun ini.

Di luar transaksi ini, pendapatan penjualan APLN meningkat 5,77% dari sebelumnya Rp 1,54 triliun pada 3Q24 (tidak termasuk penjualan aset).

Sementara itu, hotel, sewa, dll. pendapatan berulang dari properti investasi meningkat 6,75% menjadi Rp1,14 triliun dari Rp1,06 triliun pada Q3 2024.

Sedangkan pendapatan sewa stabil di kisaran 396,68 miliar. Selain itu, pendapatan hotel meningkat 10,91% menjadi Rp720,22 miliar dan pendapatan lainnya meningkat 16,85% menjadi Rp23,36 miliar. Secara keseluruhan, pendapatan berulang (recurring revenue) menyumbang 41,04% terhadap laba perseroan.

Seiring dengan penurunan pendapatan, APLN mengalami kerugian sebesar 41,34 miliar pada periode tersebut. Realisasi tersebut berbeda dengan laba bersih sebesar 1,28 triliun pada kuartal III 2023. 

Dari sisi saldo aset, APLN mencatatkan total aset sebesar Rp 27,14 triliun pada Q3 2024, yang terdiri dari ekuitas sebesar Rp 13,23 triliun dan liabilitas sebesar Rp 13,91 triliun.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA