Bisnis.com, Jakarta – Emiten farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) melaporkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada induk usaha sebesar Rp 166,48 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, kerugian INAF turun 13,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp191,69 miliar.

INAF juga menurunkan penjualan bersih menjadi Rp 137,87 miliar pada kuartal III 2024, turun 69% dari Rp 445,70 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penjualan bersih Indopharma turun 76,6% dari penjualan lokal menjadi Rp63,7 miliar pada kuartal III-2024 dari Rp272,82 miliar pada kuartal III-2024.

Kemudian hingga kuartal III 2024 tidak ada penjualan barang konsumsi cepat saji (FCMG) dibandingkan kuartal III 2023 dengan penjualan Rp 85,47 miliar.

Kemudian penjualan alat kesehatan, jasa klinis, dan lain-lain juga mengalami penurunan sebesar 53,3% menjadi Rp 10,83 miliar pada triwulan III 2024 dari Rp 23,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya penjualan vaksin meningkat 35,1% menjadi Rp49,22 miliar pada triwulan III 2024 dari Rp36,43 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, penjualan ekspor Indopharma pada kuartal III 2024 turun 69 persen menjadi Rp137,87 miliar dibandingkan Rp445,70 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Indopharma membukukan rugi bersih pada kuartal III 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rugi kotor triwulan III 2024 meningkat 15,3% menjadi Rp11,80 miliar dibandingkan laba kotor periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,23 miliar.

Selanjutnya dari sisi aset, Indopharma mencatatkan total aset sebesar Rp758,4 miliar pada kuartal III 2024, turun dibandingkan aset pada Desember 2023 sebesar Rp759,82 miliar. Nilai liabilitas INAF hingga kuartal III 2024 sebesar Rp1,72 triliun dari Rp1,56 triliun pada 31 Desember 2023.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA