Bisnis.com, Jakarta – Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT) ke-10 dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (20/5/2024) di Bali International Convention Center (BICC). Dalam hal ini, Indonesia berlomba untuk bergabung dengan komitmen global untuk mencapai ketahanan air yang berkelanjutan.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin dunia untuk bekerja sama secara berkelanjutan guna memperkuat komitmen mengatasi permasalahan air global.
KTT WWF kesepuluh juga dihadiri oleh berbagai kepala negara dan kepala delegasi, termasuk Utusan Khusus Belanda Mike Van Gunneken, Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchen, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis, termasuk Wakil Menteri Malaysia Azam Dato. Sri Haji Fazilah bin Haji Youssef, Utusan khusus untuk Uni Emirat Arab, Sohail Mohammed Al Mazrui dan John Russo, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini.
Hadir pula Utusan Khusus Perancis Barbara Pompelli, Utusan Khusus Presiden Hongaria 2012-2022 János Auder, Perdana Menteri Tajikistan Kohr Rasul Zoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe dan Presiden Fiji Ruto William Myoleli Katunior.
CEO SpaceX Elon Musk juga hadir dalam acara tersebut dan turut memberikan sambutan.
Dalam pidato pembukaannya, Jokowi menyoroti bahwa Indonesia mengambil empat langkah baru menjelang KTT WWF ke-10.
“Kita mencanangkan Hari Danau Sedunia, hari kedua untuk mendirikan center of excelent di Asia Pasifik,” kata Jokowi.
Sementara itu, inisiatif ketiga yang diusung Jokowi adalah mengenai pengelolaan air berkelanjutan di negara-negara kepulauan kecil, dan inisiatif keempat adalah mempromosikan proyek air.
Soroti konsumsi air.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti ancaman terhadap sumber daya air akibat persaingan yang tidak perlu, penggunaan yang tidak rasional, dan polusi.
“Dan seperti yang diingatkan oleh tema tahun ini, air adalah kunci kesejahteraan kita bersama. Namun, air kini berada dalam bahaya,” kata Guterres dalam siaran video pembuka di Forum Air Dunia ke-10, Senin (20/5). .
Mereka percaya bahwa air adalah sumber daya penting yang penting bagi kesehatan masyarakat, ekosistem, dan keanekaragaman hayati. Tak hanya itu, perubahan iklim juga mendorong suhu air ke tingkat baru yang dianggap berbahaya bagi kehidupan.
“Gletser mencair, permukaan air laut naik dan aliran sungai menyusut. Dan masyarakat akan menderita akibat kekeringan, gagal panen, kekurangan gizi, penyakit dan bencana,” jelasnya.
Investasi air global
Investasi tentunya diperlukan untuk melaksanakan program aksi nyata para pejuang air. Oleh karena itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti pentingnya investasi di sektor air.
Presiden Majelis Umum PBB ke-78, Dennis Francis, menegaskan bahwa investasi di sektor perairan merupakan investasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Di sisi lain, Paus Fransiskus juga memperkirakan investasi kerja sama global akan berkontribusi terhadap keberlanjutan pasokan air bersih dalam jangka panjang.
“Inisiatif kerjasama air sangat penting untuk membangun dunia yang sejahtera,” kata Paus Fransiskus.
Ia juga mendorong para delegasi yang menghadiri Forum Air Dunia ke-10 untuk memanfaatkan kesempatan membangun koneksi dan memobilisasi tindakan kolektif demi ketersediaan air yang berkelanjutan.
Menurutnya, hasil Forum Air Dunia ke-10 akan dipresentasikan untuk dibahas lebih lanjut pada Konferensi Air PBB pada tahun 2026.
“Saya menantikan hasil forum ini dan saya yakin akan kontribusi penting forum ini terhadap agenda air PBB,” kata Paus Fransiskus.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel