Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia masih berada di zona menurun pada Oktober 2024. Kebijakan larangan impor dituding sebagai alasan utama.

Indeks produksi nasional turun menjadi 49,3 dari Juli 2024, penurunan pertama dalam 34 bulan ekspansi di atas 50, dan turun menjadi 48,9 pada Agustus.

Laporan terbaru dari S&P Global menunjukkan aktivitas manufaktur di Indonesia terus mengalami penurunan dalam hal output, pesanan baru, dan lapangan kerja.

Selain indeks produksi, pada Sabtu (11/2/2024), redaksi BusinessIndonesia.id kembali memilih berita komprehensif. Ini termasuk:

1. Perbarui peta jalan hilir Anda

Hilirisasi merupakan salah satu dari delapan misi Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang bertujuan untuk meningkatkan nilai negara menuju Indonesia Emas 2045.

Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 8% dalam 5 tahun ke depan. Melalui hilirisasi, Indonesia diyakini akan menjadi negara sejahtera yang mampu mengolah sumber daya alamnya hingga memberikan nilai tambah setinggi-tingginya untuk kemaslahatan rakyat.

Terkait hal tersebut, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menyempurnakan rencana aksi hilirisasi 28 komoditas prioritas.

2. Alasan penurunan PMI manufaktur Indonesia selama empat bulan

Chief Economic Officer S&P Global Market Intelligence, Paul Smith, mengatakan hal ini terjadi karena aktivitas pasar tidak didorong karena ketidakpastian geopolitik, yang membuat pelanggan berhati-hati dan pasif.

Kondisi pasar yang lambat berarti ketika perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, akumulasi pekerjaan baru berkurang sementara persediaan barang jadi meningkat.

Kepercayaan secara keseluruhan di kalangan pelaku industri terhadap prospek masa depan tetap positif meski sempat turun ke level terendah dalam 4 bulan.

3. Kemajuan Pertama Menteri Maruarar dalam Membangun Rumah Gratis Kerja Sama Swasta Belum genap dua minggu Maruarar Sirait dilantik menjadi Menteri Perumahan dan Cipta Karya, ia sudah mencapai keberhasilan pertama dalam melaksanakan Gerakan Nasional Gotong Royong dalam membangun rumah untuk rakyat dalam program presiden pembangunan 3 juta rumah per tahun Prabowo Subianto.

Jumat (1/10/2024) lalu, Maruarar bersama Chairman Agung Sedayu Group dan Direktur-President PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Sugianto Kusuma o Aguan dan Komisaris Utama PT Bumi Samboro Sukses Antonio melakukan peletakan batu pertama perumahan rakyat tersebut. proyek untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

Maruarar awalnya melakukan peletakan batu pertama rumah kosong yang terletak sekitar 20 kilometer dari Bandara Internasional Soekarno Hatta itu pada 10 November 2024, namun diundur menjadi 1 November.

4. Kinerja perbankan: kemiringan kredit, perbaikan kualitas aset

Dicatat bahwa kinerja sektor perbankan dalam hal pertumbuhan penyaluran kredit akan lebih lambat secara tahunan pada bulan September 2024 dibandingkan dengan bulan Agustus 2024. Pada saat yang sama, kualitas kredit kemungkinan akan membaik.

Berdasarkan pemaparannya pada konferensi pers bulanan Dewan Komisioner (RDK) OJK, Kepala Perbankan Otoritas Pengawas Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyatakan, pertumbuhan penyaluran kredit hingga bulan kesembilan tahun ini mencapai 10,85% per tahun. (year-on-year/year) senilai Rp7.579,25 triliun. Peningkatan ini lebih lambat dibandingkan implementasi pada Agustus 2024 yang sebesar 11,4% y/y.

Di sisi lain, Dian mengatakan kualitas kredit perbankan tetap stabil dengan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto pada September 2024 sebesar 2,21%, naik dari bulan sebelumnya sebesar 2,26%. NPL bersih tetap tidak berubah pada 0,78% bulan lalu.

5. Tiga emiten Jumbo siap go public

Bursa Efek Indonesia akan menyambut tiga emiten baru berskala besar, mendorong penggalangan dana pasar modal pada akhir tahun 2024.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan, tiga perusahaan besar atau perusahaan mercusuar akan menggelar penawaran umum perdana (IPO) sepanjang sisa tahun ini. Iman mengatakan, ada tiga perusahaan mercusuar yang kriteria kapitalisasi pasarnya tidak kurang dari Rp 3 triliun, dan salah satunya bergerak di sektor energi.

Namun, dia belum bisa memberikan informasi tersebut secara detail. Serta informasi mengenai dua emiten masa depan lainnya. Sementara itu, BEI sebelumnya memberitakan ada 16 perusahaan besar yang tengah mempersiapkan penawaran umum perdana.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel