Bisnis.com Jakarta Dua tokoh dunia, Warren Buffett dan Robert Kiyosaki, punya pandangan berbeda soal masa depan emas.

Robert Kiyosaki baru-baru ini mengkritik pendapat investor sukses Warren Buffett tentang berhenti berinvestasi emas.

Hal ini dilakukan setelah Warren Buffett menulis bahwa emas tidak memiliki banyak kelebihan, dan memiliki dua kelemahan yang signifikan.

Buffett mengatakan bahwa jika Anda memiliki satu ons emas selamanya, Anda harus memiliki satu ons emas di akhir masa pakainya.

Selain itu, Buffett memiliki real estat; Penekanannya ditempatkan pada investasi pada aset produktif yang menghasilkan pendapatan, seperti saham dan obligasi.

Namun, Kiyosaki sama sekali tidak setuju dengan pernyataan Buffett dan mengkritik investor tersebut dalam sebuah wawancara dengan Vladyslav Lyubovny.

Dalam wawancara, Kiyosaki memegang koin perak di tangannya dan berbicara tentang manfaat berinvestasi pada logam mulia.

“Ini adalah dolar perak tahun 1964. Jadi koin perak ini sekarang bernilai $10. Anda dapat pergi ke dealer koin mana pun dan menukarnya dengan $10. Jadi FU Buffett,” ujarnya.

Berbeda dengan Buffett, Kiyosaki adalah penggila emas yang dikenal suka berinvestasi emas.

Kiyosaki sering mendorong penggunaan investasi emas untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Pada bulan April 2024, Kiyosaki menulis di platform media sosial X tentang emas, memperingatkan kesulitan keuangan yang masuk ke negara tersebut.

“Bubble, saham, obligasi, real estat semuanya akan ditarik. Utang AS meningkat sebesar $1 triliun setiap 90 hari. AS berada dalam krisis perbankan. Selamatkan diri Anda. Silakan beli lebih banyak emas, perak, bitcoin,” tulisnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA.