Bisnis.com, Jakarta – Presiden Federal Reserve (The Fed) Richmond Thomas Parkin menilai kenaikan suku bunga akan memperlambat perekonomian dan menurunkan biaya uang di bank sentral. Namun, dampak penuh dari kebijakan tersebut belum diketahui.
Parkin mengungkapkan situasi tersebut pada Senin (6/5/2024) dan mengatakan kekuatan pasar tenaga kerja memberikan waktu bagi bank sentral untuk mendapatkan keyakinan bahwa perekonomian bergerak di bawah level stabil sebelum suku bunga diturunkan.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa perumahan dan jasa keuangan masih berisiko. Jadi tahun ini pun harganya akan terlihat naik.
“Saya yakin suku bunga rendah saat ini akan mengurangi kebutuhan untuk mengembalikan perekonomian ke target kami,” kata Parkin, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (7/5/2024).
Seperti diketahui, pekan lalu Gubernur Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga pada level tertinggi selama lebih dari dua puluh tahun hingga Juli 2023.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan data inflasi terbaru tidak memberikan keyakinan kepada komite bahwa suku bunga akan turun menjadi 2%.
Terakhir, kata Parkin, penjual tetap berusaha menaikkan harga dan melakukannya hingga pelanggan menolak keras.
“Risiko berkurangnya dukungan dari sektor manufaktur, perumahan, dan kelanjutan jasa keuangan akan membuat kinerja secara keseluruhan melebihi ekspektasi kami,” jelasnya seraya menambahkan bahwa hal inilah yang mereka lihat tahun ini.
Tingkat inflasi yang dipilih oleh The Fed di Paman Sam adalah 2,7% pada Maret 2024 dari tahun sebelumnya, dan 2,5% pada Februari 2024. Parkin menilai awal tahun 2024 kurang menggembirakan.
Ia menambahkan, timnya lebih mementingkan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang dibandingkan dengan kemerosotan ekonomi.
“Saya masih memiliki tekanan terhadap perekonomian, dan saya pikir Anda bisa melakukan itu ketika pasar tenaga kerja sekuat saat ini,” jelasnya.
Namun, dia juga yakin suku bunga cukup tinggi untuk membawa perekonomian kembali ke target The Fed.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel