Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) bahwa masih ada ruang bagi Bank Indonesia dan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2024 dan 2025.
Presiden Bank Mandir Dharmawan Junaidi memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin hingga sisa tahun ini, sehingga BI rate akan mencapai 5,75% pada akhir tahun 2024. Kemudian, pada tahun 2025, BI diperkirakan akan terus melakukan penurunan. Harga BI sebesar 75bps.
“Dalam hal perubahan suku bunga pinjaman, tentunya kami akan terus menjaga suku bunga utama bank tetap kompetitif di pasar,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut, Dharmavan mengatakan kredit berdasarkan suku bunga acuan akan segera mengalami penyesuaian suku bunga sesuai dengan penurunan suku bunga acuan bank sentral.
Namun penurunan suku bunga acuan tidak serta merta diikuti dengan penurunan suku bunga tetap.
“Karena berdampak signifikan terhadap tingkat likuiditas pasar, serta dampak biaya modal bank yang kini semakin meningkat,” kata Dharmavan.
Menurut dia, jika terjadi perbaikan pada tingkat likuiditas, ada kemungkinan penurunan biaya modal dan pada akhirnya menurunkan suku bunga pinjaman secara keseluruhan.
Sementara itu, dari sisi perkembangan makroekonomi, ia melihat adanya harapan pada triwulan IV tahun ini, dimana perekonomian diperkirakan akan terus tumbuh dengan baik. Hal ini didorong oleh dimulainya periode pemerintahan baru Indonesia dan potensi peningkatan belanja masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah serta libur Natal dan Tahun Baru.
Ia mengatakan: “Namun, kami terbuka terhadap kondisi geopolitik di Timur Tengah dan dinamika perekonomian global, serta pemilihan presiden AS pada bulan November, yang berpotensi mempengaruhi perilaku pasar keuangan global.
Sementara itu, dari sisi perbankan, perseroan melihat faktor likuiditas di pasar masih menjadi tantangan besar sehingga rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) tetap berada pada kondisi terbaiknya.
LDR acuan perbankan tercatat sebesar 93,15% pada September 2024, meningkat 551 basis poin (bps) dari 87,64% pada September 2023.
Oleh karena itu, perseroan berupaya mendorong pertumbuhan bisnis CASA dengan mengoptimalkan saluran digital yaitu Copra untuk korporasi, Livin untuk perorangan, dan Livin untuk UKM.
“Dengan strategi ini, kami berharap dapat menurunkan biaya modal sekaligus,” ujarnya.
Selain itu, kami akan terus fokus pada strategi keterampilan bisnis berbasis ekosistem mulai dari sektor grosir hingga sektor ritel hingga akhir tahun 2024 dan hingga tahun 2025 untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih berkelanjutan dan berkualitas.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel