Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan Adaro Energy PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. ( ADMR ) mencatatkan peningkatan laba bersih yang signifikan dalam sembilan bulan tahun 2024. Laba bersih ADMR naik menjadi $332,9 juta.
Mengutip laporan keuangannya, ADMR mencatatkan pendapatan sebesar USD 841 juta atau setara Rp 12,73 triliun (kurs Jisdor Rp 15.144 pada 30 September 2024) pada akhir September 2024. Jumlah pendapatan tersebut meningkat 16,7% dibandingkan dengan pendapatan yang sama. periode tahun lalu sebesar 720,6 juta dollar Amerika.
Pendapatan ADMR ditopang oleh penjualan batu bara dan batu kapur kepada pihak berelasi sebesar USD 334,96 juta dan penjualan batu bara dan batu kapur kepada pihak ketiga sebesar USD 506,03 juta.
Sedangkan berdasarkan pelanggan, penjualan ADMR dikontribusikan oleh penjualan kepada pihak berelasi Adaro International (Singapore) Pte. Ltd. (AIS) seharga $333,53 juta. Penjualan ke pihak ketiga dikontribusi oleh penjualan ke PT Risun Wei Shan Indonesia senilai US$116,66 juta dan penjualan ke perusahaan asal Korea, Posco International Corporation.
Pertumbuhan pendapatan ADMR juga meningkatkan beban pokok pendapatan ADMR sebesar 18,59% menjadi US$404,4 juta dalam sembilan bulan tahun 2024.
Laba kotor ADMR juga meningkat 15,01% pada Q3/2024 menjadi $436,5 juta, dari sebelumnya $379,6 juta pada Q3/2023.
Peningkatan pendapatan ini turut menyumbang laba bersih ADMR pada akhir September 2024 yang meningkat 32,93% menjadi US$332,9 juta atau setara Rp5,04 triliun. Sebelumnya, pada akhir September 2023, ADMR mencatatkan laba bersih sebesar $250,5 juta.
Laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik induk ADMR juga meningkat menjadi $0,0081, dari sebelumnya $0,0061 secara tahunan.
Hingga akhir September 2024, total aset ADMR tumbuh menjadi $1,84 miliar, meningkat dibandingkan akhir Desember 2023 yang sebesar $1,69 miliar.
Total liabilitas ADMR turun menjadi US$471,7 juta per 30 September 2024 dari sebelumnya US$657,37 juta per 31 Desember 2023.
Di sisi lain, total modal ADMR meningkat menjadi $1,37 miliar pada Q3/2024, dari $1,03 miliar pada akhir tahun 2023.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel