Bisnis.com, Jakarta – Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang umum terjadi di Indonesia.

Pasalnya, penyakit tifus merupakan infeksi bakteri yang biasa terjadi di daerah tropis dan disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella typhi.

Dr. Archana M, Konsultan Penyakit Menular Anak, Rumah Sakit Old Airport Road Manipal, melaporkan Timesofindia bahwa infeksi ini terutama menyebar melalui konsumsi makanan dan air yang tidak sehat.

Risiko ini sangat tinggi terutama di daerah-daerah yang pasokan air bersih dan sanitasinya terancam. Kondisi seperti ini lebih banyak terjadi di kawasan padat penduduk, terutama permukiman perkotaan.

Cara penularan lainnya adalah konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak sehat, terutama makanan yang telah dimasak, disimpan, atau didinginkan sebelumnya. Perhatikan tingginya risiko demam tifoid. 1. Ngemil sembarangan

Mengonsumsi jajanan pinggir jalan juga umum terjadi pada anak-anak ini, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi. 2. Penggunaan antasida secara berlebihan

Penggunaan antasida yang tidak perlu dapat membuat seseorang berisiko terkena infeksi tipus. Antasida mengurangi jumlah asam di lambung, yang merupakan faktor perlindungan alami terhadap infeksi.

Oleh karena itu, pengobatan sendiri atau penggunaan antasida yang tidak perlu harus dihindari. Kepadatan penduduk juga mendukung penularan, karena demam tifoid dapat menyebar melalui benda asing.

Risiko ini dapat dikurangi dengan meminum air matang dan mengonsumsi makanan rumahan yang dimasak dengan baik. 3. Kurangnya kebersihan lingkungan

Toilet dan jamban rumah tangga wajib dimiliki, dan semua anak sekolah harus diajari teknik mencuci tangan untuk mencegah penularan demam tifoid. Selama musim hujan, buang air besar sembarangan harus dilarang karena kontaminasi makanan dan air meningkatkan penyebaran penyakit tifus.

Mencuci tangan berperan penting dalam mencegah jalur penularan ini. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air selama 30 hingga 45 detik serta mengedukasi masyarakat dan anak-anak di sekolah untuk menjaga kebersihan diri.

Demam tifoid dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin tifoid. Vaksin ini juga dapat mengurangi keparahan infeksi. Namun, hal tersebut belum termasuk program vaksinasi universal yang saat ini diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat perlu diedukasi mengenai ketersediaan vaksin tifoid konjugat yang dapat diberikan dalam dosis tunggal mulai usia 6 bulan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel