Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memaparkan prakiraan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun depan.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan sektor perkreditan masih menghadapi beberapa tantangan. Menurut dia, hal itu tercermin dari angka penjualan perumahan yang belum banyak bergerak.

“Tapi saya tahu akan lebih baik jika ada insentif yang akan diterapkan [pemerintah]. Ada insentif pajak dan lain-lain,” ujarnya kepada wartawan di Bumi CIMB Niaga Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/ 10/2024).

Lebih lanjut, Dede -sapaan akrabnya- menjelaskan, berdasarkan hasil diskusinya dengan pihak pengembang, para pengusaha tersebut juga memperkirakan pertumbuhan penjualan lebih besar lagi di tahun 2025.

Menurutnya, hal tersebut serupa dengan proyek tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pengembang siap membuat cluster baru sesuai proyek.

“Jadi, saya kira mungkin tahun depan akan lebih baik. Dan kalau kita bicara dengan para ekonom, kita berharap tren penurunan suku bunganya,” kata Dede.

Berdasarkan pemaparan kinerja keuangan CIMB Niaga triwulan I-2024, tercatat kredit konsumsi meningkat 5,8% YoY menjadi Rp 73,38 triliun per Juni 2024. Kredit kendaraan bermotor lebih cepat 13,1% YoY menjadi Rp 14,29 triliun.

Utang dan pinjaman pribadi tumbuh 12,4% YoY menjadi Rp 16,20 triliun, sedangkan KPR sendiri tumbuh 1,4% YoY menjadi Rp 42,89 triliun.

Sebelumnya, Dede juga menyatakan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit global sebesar 7% hingga 8% pada akhir tahun 2024.

“Secara umum kita hitung untuk tahun ini sekitar 7%-8%. Dan tahun depan digabungkan dengan perekonomian, stabilitas politik dan lain-lain,” ujarnya kepada wartawan di Solo, Agustus lalu.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel