Bisnis.com, Jakarta — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan rebalancing indeks utama LQ45 mulai 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. Prospek LQ45 diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh keputusan suku bunga bank sentral di Bursa Efek Indonesia (BEI). akhir tahun |:
Miftahul Khar, Analis Qium Securitas, mengatakan pergerakan harga saham di indeks LQ45 akan dipengaruhi oleh keputusan suku bunga bank sentral yang diperkirakan akan terus menurunkan suku bunga. |:
“Penurunan suku bunga ini merupakan pertanda positif,” kata Miftakher, Jumat (25/10/2024). |:
Selain itu, harga saham indeks LQ45 akan terpengaruh oleh siklus penutupan jendela pada tahun anggaran berikutnya, lanjutnya. Kinerja laporan keuangan terbaru emiten LQ45 kuartal III 2024 juga turut mempengaruhi indeks.
Sementara itu, Mifta mengatakan saham PT Adalo Minerals Indonesia Tbk (ADMR) masuk LQ45 dari segi frekuensi perdagangan, kinerja keuangan, dan kapitalisasi pasar, namun dalam beberapa periode terakhir ukurannya meningkat signifikan. Pelampung bebas ADMR juga pas dengan lantai, katanya.
Sebaliknya mengenai saham yang diterbitkan seperti PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), Mifta melihat saham GGRM diperdagangkan pada volume perdagangan terendah dalam 180 hari terakhir. |:
“Secara individu, posisi keuangan dan prospek pertumbuhan GGRM terus berada dalam tren tekanan,” kata Mifta.
Sebagai informasi, bursa memutuskan mencatatkan saham PT Adaro Minerals India Tbk. Tambahkan (ADMR) ke daftar anggota LQ45 terbaru. Selain ADMR, BEI juga memasukkan saham emiten real estate PT Summarecon Agung Tbk. Tambahkan (SMRA) ke indeks LQ45.
Sedangkan saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dikeluarkan dari indeks LQ45 mulai 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. |:
Sementara itu, pergerakan Indeks LQ45 hingga 25 Oktober 2024 masih terkontraksi, turun 2,81% secara year-to-date atau year-to-date (akhir tahun). LQ45 mengungguli IHSG yang secara year-on-year naik 5,80%.
Penafian. Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel