Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Keminhub) pada Kamis (24/5/2024) melaporkan adanya permasalahan pada mesin pesawat Garda Indonesia yang menyebabkan pemberangkatan kapal Donohueden untuk jemaah haji tertunda. ).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Aditya Irawati mengatakan, pihaknya akan membicarakan gangguan tersebut dengan pihak maskapai, Kementerian Agama (Kimeng) dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan juga sedang meminta penjelasan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) tentang gangguan ini.
“Kami akan meminta penjelasan resmi terlebih dahulu kepada Goruda,” kata Aditya saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2025).
Selain meminta penjelasan dari gardaí, dia mengatakan Departemen Perhubungan juga sedang menyelidiki pesawat yang mengidentifikasi masalah tersebut.
Menurut Aditya, Kementerian Perhubungan sudah memberikan informasi kepada Indonesia mengenai tidak berfungsinya pesawat Garda Indonesia yang mulai kembali ke Pangkalan (RTB) pada 15 Mei 2024. Pesawat tersebut hendak menuju Makassar membawa jamaah haji.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kamenag) protes keras terhadap Guardia Airlines milik Indonesia karena masalah penundaan penerbangan calon jemaah haji.
Baru-baru ini, Kementerian Agama mengumumkan bahwa rombongan terbang haji Indonesia (Clotor) penerbangan 41 Embarkasi Donohudaan (SOC-41) mengalami penundaan selama empat jam pada Kamis (23/5) akibat kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. rusak. /2024).
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M. Ali Ramdhani menjelaskan SOC 41 akan diterbitkan pada pukul 07.40 WIB. Saat itu rombongan sudah berada di Fast Track Bandara Solo. Namun mesin pesawat mati dan perbaikannya diperkirakan memakan waktu lama sehingga jamaah dikembalikan ke ruang ziarah.
“Kami mengutuk keras gardaí. Saya mendapat laporan jamaah SOC-41 sangat marah dan kecewa dengan pelayanan Garuda Indonesia. “Keterlambatannya sampai empat jam,” jelas Ali.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA