Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk 236 juta jiwa atau 84,35% dari total penduduk Indonesia. Namun penetrasi keuangan syariah khususnya asuransi masih tertinggal.

Dengan mayoritas umat Islam, Indonesia mempunyai potensi besar dalam industri keuangan syariah. Selama lima tahun terakhir, keuangan dan ekonomi syariah telah menunjukkan kemajuan positif baik secara nasional maupun internasional.

Menurut laporan State of Global Islamic Economy (SGIE), pasar syariah Indonesia akan menjadi terbesar ke-3 di dunia pada tahun 2023. Data OJK juga menyebutkan hingga Juni 2024, seluruh aset keuangan syariah diketahui mencapai Rp. 2.756,45 triliun atau tumbuh 12,48% pada tahun 2023 setiap tahunnya (dibandingkan periode yang sama tahun lalu).

Pertumbuhan tersebut mencerminkan minat masyarakat untuk menggunakan produk dan layanan keuangan berbasis syariah, termasuk asuransi syariah yang mengedepankan prinsip kebajikan dan gotong royong.

Meski menunjukkan tren positif, namun pengetahuan masyarakat terhadap keuangan syariah masih sangat rendah dibandingkan pemahaman mereka terhadap keuangan dan layanan tradisional.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, angka literasi keuangan syariah tercatat sebesar 39,11%, lebih rendah dibandingkan angka literasi keuangan nasional dan konvensional sebesar 65,43% dan 65,09%. Saat ini proporsi pendidikan asuransi syariah di Indonesia baru sebesar 3,99%, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata pendidikan asuransi yang mencapai lebih dari 45%.

Adanya kesenjangan yang besar antara pendidikan keuangan dengan asuransi syariah dan asuransi umum menunjukkan adanya permasalahan besar dan peluang besar bagi perusahaan untuk mencoba memperluas dan membandingkan pendidikan keuangan dan asuransi syariah di Indonesia untuk meningkatkan perekonomian. pertumbuhan dan inklusi ekonomi di Indonesia. Hal ini harus dimulai dari kelompok terkecil yaitu keluarga.

Konsultan dan ekonom syariah Adivarman Azwar Karim menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan sejak dini di keluarga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

“Sebagai seorang muslim harus hidup sesuai prinsip Islam, hidup sederhana, berkecukupan dan bermanfaat bagi orang lain, termasuk dalam ekonomi syariah.” hidup menciptakan kehidupan yang penuh berkah,” kata Adivarman seperti dikutip, Rabu (23/10/2024).

Kepala Aktuaris Prudential Syariah, Rina Elvi Rosa berbicara tentang pentingnya pemahaman pengelolaan keuangan syariah sejak dini dalam keluarga, termasuk asuransi syariah.

“Kami yakin asuransi syariah memiliki prinsip yang sangat indah dan dekat dengan masyarakat Indonesia, seperti adanya dana tabarru yang merupakan pool fund yang kerjanya saling menguntungkan,” kata Rina.

Prinsip dasar keuangan syariah juga berlaku untuk asuransi syariah. Dalam praktiknya, asuransi syariah memiliki prinsip yang bertujuan mendatangkan segala keberkahan. Berikut faktanya.

Pertama, sesuai prinsip syariah. Asuransi Syariah memastikan setiap transaksi bebas Riba, Gharar dan Maysir. Hal ini menjadikan asuransi syariah sebagai jaminan yang taat agama.

Kedua, asuransi syariah beroperasi dengan prinsip tabar (donasi) dan taawun (kesepakatan bersama). Prinsip tabarru’ menganjurkan masyarakat untuk mendonasikan uangnya untuk membantu orang yang kehilangan uang. Kembangkan rasa saling mendukung di antara para peserta dan promosikan tanggung jawab bersama.

Ketiga, dengan asuransi syariah, sisa dana tabarru dibagikan kepada para peserta. Jenis pembagian tambahan ini memungkinkan siswa menerima manfaat finansial selain perlindungan risiko.

Keempat, Perusahaan asuransi syariah sebagai pengelola harus memantau kinerja keuangan perusahaan. Peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana donasi dikelola dan didistribusikan, sehingga meningkatkan kepercayaan dan keadilan dalam sistem.

Kelima, asuransi syariah sesuai dengan prinsip tanggung jawab sosial dan tanggung jawab perusahaan, dengan mengutamakan kesejahteraan individu dan mendukung pembangunan masyarakat. Dengan mendorong sikap saling mendukung dan membantu, asuransi syariah menumbuhkan budaya tanggung jawab dan kasih sayang.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA