Bisnis.com, JAKARTA – Importir batu bara China berencana mengurangi pembelian mulai tahun 2025 setelah mengalami kerugian bisnis pada tahun ini.

Menurut Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara Tiongkok (CCTD), importir batu bara di negara tersebut sedang bernegosiasi dengan penambang asing dengan tujuan memesan lebih sedikit kargo berdasarkan kontrak jangka panjang mulai tahun 2025.

Badan perdagangan terkemuka Tiongkok mengatakan pada briefing minggu ini bahwa pembeli telah mengalami kerugian akibat impor batu bara termal yang digunakan oleh pembangkit listrik, dari pemasok terbesarnya di Indonesia, Rusia dan Australia, serta dari negara-negara seperti Kolombia.