Bisnis.com, Jakarta – Broker asuransi PT Solusiutama Techno melihat potensi besar di sektor digital untuk meningkatkan kontribusi premi asuransi di Indonesia.

Delta Andriansyah, Head of B2C Igloo Indonesia, mengatakan kontribusi sektor digital terhadap industri asuransi masih tergolong kecil berdasarkan data asosiasi, hanya 0,8% dari total premi asuransi umum atau setara Rp 57,91 triliun pada Semester I/2024. Meski demikian, ia meyakini kecilnya kontribusi sektor digital tidak akan menghalangi peluang pertumbuhan.

Perubahan pola perilaku konsumen, terutama dengan semakin banyaknya generasi milenial dan Gen Z yang beralih ke platform digital, merupakan peluang bagi pemasar asuransi berbasis digital seperti Igloo untuk memasuki bisnis yang lebih luas.

“Saat ini masyarakat semakin mudah beralih ke digital karena kemudahan yang diberikan. Untuk itu, kami sedang menyusun strategi dengan meningkatkan edukasi dan literasi asuransi di kalangan masyarakat,” kata Delta dalam pertemuannya di Jakarta, Rabu. 10/2024).

Ia mengatakan, strategi tersebut juga mencakup penggunaan konten media yang relevan dengan Gen Z dan Milenial. “Dan yang ketiga pada akhirnya adalah bagaimana orang membeli [pindah ke digital]. Jadi ada beberapa jalur yang harus kita lewati terlebih dahulu,” kata Delta.

Menurutnya, para pelaku InsurTech perlu memanfaatkan peluang besar ini untuk memberikan kepastian layanan kepada pelanggan, yakni transparansi dan kemudahan pengajuan klaim.

Menurutnya, kesadaran produk asuransi yang masih rendah di Indonesia menjadi tantangan bagi pasar asuransi melalui jalur digital. Misalnya, literasi keuangan di sektor asuransi tercatat sebesar 31,72% pada tahun 2022, namun inklusi hanya sebesar 16,63%. Artinya, hanya separuh masyarakat yang paham asuransi memilih menggunakannya.

Delta berkata, “Jadi kita punya daerah yang tahu tentang asuransi, kita punya orang-orang yang tahu tentang keuangan, tapi bagaimana kita mendatangkan orang-orang yang tidak tahu cara berbelanja. Jadi itu bisa menjadi tantangan.” 

Kontribusi segmen digital sebagai saluran distribusi premi asuransi umum pada Sem I/2024 menurun dibandingkan Sem I/2023 sebesar 2,3%. 

Hingga semester I tahun 2024, jalur distribusi yang memberikan kontribusi terbesar masih pada pialang atau broker asuransi dengan persentasenya meningkat dari 33,2% pada Semester I/2023 menjadi 34,5%.

Urutan kedua adalah penyaluran langsung dari perusahaan asuransi yakni dengan persentase sebesar 22,7%, meningkat tipis dari 22,6% pada semester I-2023. Kemudian di urutan ketiga ada penyaluran dari agen dengan persentase 9,2%, turun dari sebelumnya 14,3%. Pada Semester I/2023.

“Saat ini broker masih mendominasi. Tapi sekarang generasi [Milenial dan GenZ] sudah menuju digital. Selama kita punya transparansi, peluang distribusi dari sektor digital sangat besar, dan kami berpendapat hal ini bisa menjadi hal yang baik.” pungkas Delta.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel