Bisnis.com, JAKARTA – Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Johadikuso mengungkapkan, Jaksa Agung siap menindak 300 pengusaha nakal sawit yang menghindari pajak. Akibat situasi tersebut, negara mengalami kerugian hingga Rp300 triliun.

Hashim mengatakan, laporan tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Prabowo. Ia mengungkapkan, pada tahap pertama, pengusaha sawit siap mengeluarkan dana sekitar Rp 189 triliun dalam waktu dekat.

“Kami sudah mengajukan pengaduan ke Pak Prabowo yang bisa segera membayar Rp 189 triliun dalam waktu singkat. “Tapi tahun ini atau tahun depan bisa ditambah Rp 120 triliun sehingga masuk ke kas Rp 300 triliun,” kata Hashim, Rabu (23/10/2024) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Hashim mengungkapkan, para pengusaha nakal tersebut bahkan tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan tidak memiliki rekening bank di Indonesia.

“25 [pengusaha] tidak punya NPWP, 15 [pengusaha] tidak punya rekening bank di Indonesia,” ujarnya.

Dalam dokumen bisnis, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan Presiden terpilih Prabowo Subianto berniat menangkap pengusaha pemilik lahan sawit palsu atau tidak terdaftar.

Luhut awalnya mengatakan Satgas Sawit bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (FDPA) melakukan audit terhadap data lahan sawit palsu. 

Ia mengatakan audit tersebut menemukan bahwa lebih dari 3 juta hektar lahan budidaya kelapa sawit tidak terdaftar. Data tersebut pun diterima oleh Prabowo. Sehingga presiden terpilih ingin menangkap para pengusaha yang terlibat.

“Kemarin diumumkan 3,1 juta hektar [lahan sawit] belum terdaftar. Dia [Prabowo] berkata, “Saudara, mari kita tangkap dia.” “Tenang Pak Presiden,” kata saya, “Nanti terserah bapak yang memutuskan untuk dilantik dan kami siapkan data-data yang benar,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel